Hambat Penegakan Syariah, Polisi jadi Target Teroris
Rabu, 05 September 2012 – 22:52 WIB
"Merasa ada ketidakadilan bagi mereka karena melihat ada yang tertindas. Itu fakta-fakta lama yang terungkap," kata Boy.
JI berjaya pada tahun 2002, 2003, 2004, 2005. Saat itu mereka aktif merencanakan teror bom Bali I dan II. Namun, pada tahun 2006, setelah kelompok Amrozi dan Imam Samudera cs diringkus Densus 88 Antiteror, kata Boy, ada pergeseran motif dari jaringan teroris tersebut . Mereka menebar kebencian kepada aparat negara, dan petugas kepolisian. Dalam hal ini polisi yang menjadi musuh utama mereka. "Beberapa kali penyerangan terhadap petugas sudah dilakukan,"kata dia.
Adapun serangan-serangan terhadap polisi terjadi di beberapa wilayah di antaranya penembakan terhadap petugas kepolisian di Pos Lantas Purworejo, peristiwa penyerangan di Mapolresta Cirebon. Selain itu, di Medan juga terjadi penyerangan pada polisi di Polsek Ampar Merah.
Teroris juga menyerang anggota Polda Sulawesi Tengah yang sedang melakukan pengamanan sebuah bank swasta. Terakhir selama di Solo, jaringan teroris baru seperti Bayu cs juga tak tanggung-tanggung selama bulan Agustus melakukan aksi teror pada polisi.
JAKARTA - Sejak tahun 2011 lalu, kepolisian menjadi target utama dalam aksi teror sejumlah kelompok teroris yang saling berafiliasi. Hal ini karena
BERITA TERKAIT
- Kemenko PMK: Pemberdayaan Perempuan Sangat Penting dalam Pembangunan Desa
- Susno Duadji Pastikan Tak Memihak Saat jadi Saksi Ahli di Sidang Sumpah Palsu
- Kemendes Tekankan Kolaborasi Lintas Sektor dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Majelis Masyayikh Dorong Penghapusan Dikotomi & Diskriminasi Lulusan Pesantren
- Dewi Lestari Berbagi Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Gen Z, Silakan Disimak
- Temuan Baru SEANUTS II soal Konsumsi Susu dengan Pemenuhan Gizi Anak