Hamdalah, Berkas Perkara Korupsi Kondensat Sudah Lengkap

jpnn.com, JAKARTA - Ada kabar terbaru soal kasus korupsi penjualan kondensat PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Kini, kasus korupsi yang disidik Bareskrim Polri itu sudah dinyatakan lengkap alias P21 dan akan dibawa ke pengadilan.
Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Adi Toegarisman mengatakan, berkas perkara korupsi kondensat PT TPPI dinyatakan lengkap setelah melalui proses penelitian. Dalam proses penyidikan, polisi telah memeriksa 75 saksi dan 12 ahli.
"Alhamdulillah dari hasil penelitian bahwa berkas perkara yang sering disebut kondensat bisa dinyatakan lengkap atau P21," kata Adi di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (3/1).
Adi menjelaskan, berkas perkara korupsi kondensat yang sudah lengkap adalah atas nama tiga tersangka. Yakni mantan Kepala BP Migas Raden Priyono, mantan Deputi Finansial Ekonomi dan Pemasaran BP Migas Djoko Harsono, serta mantan Direktur Utama TPPI Honggo Wendratno.
Khusus berkas perkara Priyono dan Djoko disatukan. Sedangkan untuk berkas perkara Honggo dipisah dari kedua tersangka dari pihak penyelenggara negara.
"Kami akan kirim surat pemberitahuan kepada penyidik bahwa perkara tersebut sudah lengkap. Berikutnya kami tunggu penyerahan tahap kedua dari penyidik untuk selanjutnya kami bawa ke pengadilan," jelas Adi.
Bareskrim Polri telah menyidik kasus itu selama lebih dari dua tahun. Para tersangka dijerat Pasal 2 atau pasal 3 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No 20/2001 tentang perubahan atas UU No 31/1999 tentang Tipikor.
Namun yang baru ditahan hanya Raden Priyono dan Djoko Harsono. Sementara Honggo Wendratno belum ditahan karena menjalani perawatan kesehatan pascaoperasi jantung di Singapura.(rdw/JPC)
Kasus korupsi penjualan kondensat PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang telah diusut Bareskrim Polri lebih dari dua tahun akhirnya dinyatakan P21.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Komite Nasional Perempuan Menyoroti Kinerja Kejaksaan Agung
- Erick Thohir Dinilai Lalai Terkait Korupsi BBM, Layak Diusut dan Mundur
- Kejagung Bantah Ada Dokumen Bocor yang Menyebut Keterlibatan Erick Thohir
- Kejagung Pastikan Dokumen Hasil Sitaan Kasus Korupsi Minyak Tidak Bocor
- Kejagung Sebut Kerugian Korupsi BBM Rp 193,7 Triliun, MAKI: Perhitungan Masuk Akal
- Kejagung Diminta Masukkan Kerugian Masyarakat dalam Kasus Minyak Mentah