Hamil 6 Bulan, Santriwati Dianjurkan Tes DNA
jpnn.com, BONTANG - Pengurus sebuah pondok pesantren (ponpes) di Bontang, Kalimantan Timur, meragukan klaim salah satu santriwatinya, Mawar (bukan nama sebenarnya), yang kini hamil enam bulan.
Mawar mengaku dihamili pemimpin ponpes berinisial IM. Salah satu pengajar bernama Adi (nama samaran) mengatakan, Mawar masuk ponpes itu pada Agustus 2017 lalu.
Artinya, Mawar belum genap empat bulan belajar di ponpes tersebut.
“Meski mungkin yang bersangkutan (IM) juga ikut melakukan, tapi belum tentu dia sebagai pelakunya sendirian. Bisa jadi sebelum masuk ponpes di sini, kondisi anak itu sudah hamil duluan. Makanya, kalau lahir nanti, baiknya anaknya perlu di tes DNA,” tutur Adi sebagaimana dilansir laman Prokal, Senin (11/12).
Meski begitu, Adi sangat menyesalkan terjadinya perbuatan asusila tersebut.
Dia mengaku tidak menyangka IM yang dianggap sebagai orang tuanya sendiri tega melakukan perbuatan asusila.
Apalagi, selama ini, IM dikenal sebagai sosok yang tegas, disiplin, dan taat agama.
“Saya mengibaratkan santriwatinya itu sebagai bunga yang sedang tumbuh. Setiap hari saya siram dan pupuk dengan ilmu agama agar menjadi anak-anak yang salehah. Namun, justru penghancur itu datang dari dalam internal ponpes itu sendiri,” kata Adi.
Pengurus sebuah pondok pesantren (ponpes) di Bontang, Kalimantan Timur, meragukan klaim salah satu satriwatinya, Mawar (bukan nama sebenarnya).
- Hari Santri Nasional: Pesantren Mewah, Berbiaya Murah, Apa Ada?
- AKBP Kurnia Ajak Ulama dan Santri Jaga Keamanan-Ketertiban Jelang Pilkada di Meranti
- Detik-Detik Pelaku Pencabulan Dievakuasi dari Pesantren di Bekasi
- Pemilik Ponpes di Karawang Pencabul Santriwati Ditangkap, Korban Capai 20 Orang
- AHY Serahkan SK kepada Jagoan Demokrat di Kutim & Bontang, Irwan: Mari Berjuang
- Majelis Masyayikh Susun Dokumen Standar Mutu Pendidikan Nonformal Pesantren