Hamil Lagi, Istri Pangeran William Derita Morning Sickness
jpnn.com - SETELAH kabar gembira kehamilan kedua Kate Middleton, pihak kerajaan Inggris juga mengungkap bahwa istri Pangeran William itu menderita morning sickness. Duchess of Cambridge, gelar Kate, juga berjuang melawan 'penyakit' yang sama saat kehamilan pertama. Kini Kate dirawat di rumahnya di Kensington Palace.
Pihak istana mengatakan dalam siaran pers, yang dilansir dari aceshowbiz, Selasa (9/9), The Duchess menderita Hiperemesis Gravidarum. "Her Royal Highness tidak akan lagi menemani The Duke of Cambridge pada sejumlah acara seperti di Oxford hari ini. The Duchess Cambridge sedang dirawat oleh dokter di Kensington Palace."
Hiperemesis gravidarum adalah bentuk parah dari morning sickness, yang ditandai dengan penurunan berat badan dan dehidrasi. Dr Shilpi Mehta-Lee menyebutkan kepada New York Daily News, bahwa penyakit itu lebih spesifik. "Mual dan muntah dalam kehamilan benar-benar umum, tapi hyperemenis gravidarum adalah penyakit yang lebih spesifik ditandai dengan mual berkepanjangan dan muntah, dehidrasi dan setidaknya penurunan berat badan."
Sementara Pangeran William, yang menghadiri acara di Oxford, berkilah istrinya tidak separah yang diberitakan. "Dia merasa oke dan terima kasih atas perhatiannya. Dia menjalani beberapa hari sulit, satu minggu atau lebih. Kami pada dasarnya senang (atas kehamilan) dan itu berita besar. Kami fokus pada kehamilannya, dan saya akan pergi (tugas) setelah melihat dan memastikan kondisinya," singkat William. (adk/jpnn)
SETELAH kabar gembira kehamilan kedua Kate Middleton, pihak kerajaan Inggris juga mengungkap bahwa istri Pangeran William itu menderita morning sickness.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan