Hamil Tua untuk Lahirnya Putra Petir

Hamil Tua untuk Lahirnya Putra Petir
Hamil Tua untuk Lahirnya Putra Petir
Itulah yang akan diatasi BUMN. PT Lembaga Elektronika Nasional (LEN), perusahaan BUMN yang di Bandung itu, saya tugaskan untuk mendirikan industri tenaga matahari dalam pengertian yang sesungguhnya. SDM-nya sudah mampu. Ahli-ahlinya sudah banyak. Kesungguhan dan keteguhan hati yang diperlukan.

Agar industri tenaga matahari itu nanti lebih hemat modal, tidak perlu membeli tanah dan membangun pabrik. Saya minta, manfaatkanlah pabrik Industri Sandang di Karawang yang sudah lama tutup itu. Lokasinya sangat luas. Untuk 10 ha industri tenaga matahari itu, hanya memerlukan seperti tiga lokasi pabrik tekstil yang sudah lama mati tersebut.

Kita sungguh malu kalau sampai Indonesia tidak memiliki industri tenaga matahari. Negara kita sangat luas. Berada di garis khatulistiwa. Mataharinya begitu jreng. Pasar kita sangat besar. Tidak masuk akal kalau kita harus impor suku cadang tenaga matahari dari Malaysia. Atau dari negara bersalju yang tidak punya cukup matahari! "Mengapa" Mengapa" tanya Koes Plus.

Mau tidak mau BBM itu memang harus dilawan dari dua arah: dari gas dan listrik. Kendaraan umum yang besar-besar silakan beralih ke gas. Kereta api harus beralih ke listrik sebagaimana KRL. Kendaraan pribadi harus beralih ke listrik. Bukan hanya akan hemat BBM, juga akan sangat baik untuk lingkungan hidup. Kendaraan listrik tidak menimbulkan emisi sama sekali!

DUKUNGAN untuk lahirnya Putra Petir terus mengalir. Sampai-sampai saya tidak mampu membalas satu per satu e-mail yang masuk. Tanggapan tidak hanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News