Hamil Tua untuk Lahirnya Putra Petir
Senin, 19 Maret 2012 – 01:24 WIB
Untuk menghapus BBM di Muara Tawar, masih menunggu selesainya proyek terminal apung LNG di Lampung. Terminal apung itu dibangun di Lampung sekalian untuk memenuhi kebutugan gas industri-industri besar di Cilegon.
Kebetulan, dari Cilegon sudah ada pipa gas yang nyambung sampai Muara Tawar! Sedang untuk memerangi BBM di Bali, masih menunggu selesainya pembangunan transmisi 500 kv dari Jawa ke Bali. Itu transmisi yang tower-nya akan menjadi yang paling tinggi di dunia: 376 meter. Agar bisa menyeberangkan listrik melampaui Selat Bali.
Memerangi BBM tidak cukup hanya dilakukan untuk pembangkit-pembangkit listrik besar itu. Kita memiliki ribuan pulau kecil yang listriknya dibangkitkan dengan mesin diesel, yang bahan bakarnya BBM juga. Itu juga harus dilawan. Tidak ada senjata yang lebih tepat, kecuali tenaga surya. Karena itu, industri tenaga matahari juga harus dibangun!
Minggu lalu saya sudah memutuskan agar BUMN membangun industri PV. Saat ini sudah ada delapan pengusaha yang bergerak di industri listrik tenaga matahari. Namun, sifatnya baru merakit. Bahan-bahan solar cell-nya masih harus diimpor.
DUKUNGAN untuk lahirnya Putra Petir terus mengalir. Sampai-sampai saya tidak mampu membalas satu per satu e-mail yang masuk. Tanggapan tidak hanya
BERITA TERKAIT