Hamka Seret Paskah Suzetta
Senin, 29 Maret 2010 – 23:05 WIB
JAKARTA - Politisi Golkar yang pernah duduk sebagai Menteri Negara Kepala Bappenas di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I, Paskah Suzetta, dituding tahu persis soal suap pada pemilihan Miranda Gultom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) pada 2004. Hal itu diungkapkan mantan anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 dari Golkar, Hamka Yamdhu, pada persidangan atas Dudhie Makmun Murod di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Senin (29/3).
Dalam persidangan itu, ketua majelis hakim Nani Indrawati menanyakan tentang peran Paskah sebagai Ketua Kelompok Fraksi di Komisi IX DPR. “Apakah yang tahu asal dari amplop travelers cheque itu adalah ketua Poksi Paskah Suzetta?” tanya Nani Indrawati. Demi menjawab pertanyaan itu, Hamka pun mengangguk. “Iya,” katanya.
Baca Juga:
Lantas bagaimana soal penyerahan uangnya? Hamka mengungkapkan, dirinya ditelpon Nunun Nurbaeti Daradjatun setelah Miranda terpilih sebagai DGS BI pada 8 Juni 2004. Dalam pembicaraan per telpon itu, Hamka diminta datang ke kantor Nunun untuk menemui Arie Malangjudo. Sekitar pukul 17.00, Hamka datang ke kantor Nunun di Menteng dengan mengajak seorang sekretarus Poksi Partai Golkar di Komisi IX DPR yang bernama Azhar Muklish.
Pada pertemuan itu, Arie menyerahkan kantong belanja berlabel kuning kepada Hamka. Dalam kantong kantong belanja terdapat 12 amplop yang telah ditulisi nama-nama politisi Golkar di Komisi IX DPR. Selanjutnya, pada malam harinya Hamka melaporkan ke tentang amplop berisi travelers cheque tersebut ke Paskah Suzetta.
JAKARTA - Politisi Golkar yang pernah duduk sebagai Menteri Negara Kepala Bappenas di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I, Paskah Suzetta, dituding
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi