Hampir 1 Miliar Orang di Dunia Buang Air Besar di Tempat Terbuka

Tapi wakil ketua Dewan Saluran Air Dunia, Shayne La Combre, mengatakan, kemajuan itu ternyata jauh lebih lambat pada bidang sanitasi.
"Itu membutuhkan kapasitas dan infrastruktur sedikit lebih banyak dan, saya pikir, ini sekarang fokus barunya," utaranya.
Ia menambahkan, "Semakin kita mendapat akses ke air minum segar, semakin kita sekarang perlu untuk memastikan sanitasi berada pada tingkat yang bisa diterima."
Sanitasi yang buruk menyebarkan virus dan bakteri yang menyebabkan kebutaan, diare dan bahkan kematian.
Shayne mengatakan, beberapa warga Australia akan terkejut untuk mengetahui banyaknya warga Aborijin terpencil yang juga tak memiliki sanitasi atau air minum layak.
"Orang-orang berpikir tentang Inggris Victoria, mereka tidak mengerti bahwa penyakit ini masih sangat lazim," utaranya.
"Kami punya komunitas di mana- karena kegagalan untuk memiliki akses ke air minum yang aman- [orang] yang terkena risiko yang sama kami kaitkan dengan negara-negara dunia ketiga," sambungnya.
Target sanitasi belum terpenuhi
Menurut sebuah laporan terbaru yang diterbitkan Badan PBB – yang mengurusi masalah anak- ‘UNICEF’, 1 dari 3 orang di seluruh dunia
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia