Hampir 20 Juta Orang Jadi Korban Krisis Pangan Tahun Lalu, Akankah 2021 Lebih Baik?
Rabu, 05 Mei 2021 – 22:44 WIB

Anak Ethiopia yang menyelamatkan diri dari perang di wilayah Tingray, membawa piring sambil mengantri untuk mendapatkan makanan di kamp Um-Rakoba, perbatasan Sudan-Ethiopia, wilayah bagian Al-adarif, Sudan, Kamis (1/11/2020). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah/WSJ/djo
"Transformasi radikal dari sistem pertanian pangan kita dibutuhkan. Jika tren saat ini tidak berbalik, frekuensi dan tingkat keparahan krisis pangan akan meningkat".
Di Burkina Faso, Sudan Selatan, dan Yaman, sebanyak 133.000 orang berada dalam fase paling parah atau "bencana" dari ketidakamanan pangan tahun lalu, yang membutuhkan tindakan segera untuk mencegah kematian yang meluas dan kehancuran total mata pencaharian, menurut laporan tersebut.
Sedikitnya 28 juta orang lainnya berada dalam fase "darurat" krisis pangan, yang berarti mereka tinggal selangkah lagi dari kelaparan dan membutuhkan tindakan segera untuk menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian, serta mencegah kelaparan. (ant/dil/jpnn)
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu juga memperingatkan bahwa kerawanan pangan akut terus memburuk sejak 2017
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Sekolah Rakyat
- Haidar Alwi: TNI-Polri Peringkat 5 Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia
- PBB: Sudan Selatan di Ambang Jurang Kehancuran
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Fenomena #KaburAjaDulu Jadi Tren Anak Muda Merintis Karier di Luar Negeri
- Mercy Barends Buka-bukaan soal Kondisi Pendidikan di Daerah 3T