Hampir 80 Persen Warga di Australia Ingin Perbatasan Tetap Ditutup Sampai Pandemi Terkendali

Selama pandemi COVID-19, orang-orang di Australia sangat mendukung penutupan perbatasan negara sebagai cara untuk memastikan virus corona tidak masuk ke negaranya.
Survei nasional Australia Talks menemukan 79 persen orang Australia setuju perbatasan internasional harus tetap ditutup sampai pandemi global ini terkendali.
Tanggapan yang sama juga ditemukan dari warga Australia dari berbagai kelompok usia di hampir setiap negara bagian.
'Perbatasan internasional harus tetap ditutup'
Mereka yang kehilangan mata pencaharian karena ketergantungan dengan turis asing juga bahkan setuju dengan tetap ditutupnya perbatasan negara.
Greg Irons, direktur dari pengelola cagar alam Bonorong di Hobart, Tasmania mengaku telah merugi sejak pandemi COVID-19 karena tak ada turis asing atau penumpang kapal pesiar.
"Tentunya menghancurkan, tapi apa ada alternatifnya?" kata Greg.
Di titik terburuknya, pendapatan cagar alam Bonorong Wildlife Sanctuary turun menjadi 20 persen dari pendapatan normalnya.
"Seluruh perasaan di tempat ini sangatlah menyedihkan," tambahnya
Masih banyak orang yang berstatus warga negara atau penduduk tetap di Australia ingin kembali, tapi mereka terdampar di negara lain
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia