Hampir Dua Pertiga Warga di Australia Merasa Punya Rumah Tak Lagi Jadi Pilihan Bagi Anak-anak Muda

Hampir Dua Pertiga Warga di Australia Merasa Punya Rumah Tak Lagi Jadi Pilihan Bagi Anak-anak Muda
Keluarga Green sudah mencoba menabung sampai sepuluh tahun, tapi masih belum bisa mampu beli rumah. (ABC News: Peter Drought)

Walaupun tingkat kepemilikan rumah tetap cukup stabil, yakni 67 persen pada tahun 2016 dibandingkan dengan 68 persen pada tahun 1976, populasi yang menua di Australia menyamarkan perubahan angka tersebut.

Tingkat kepemilikan rumah di antara usia 25 hingga 44 tahun menurun tajam antara 1986 dan 2016.

Akibatnya, peneliti AHURI mengatakan kecil kemungkinannya Australia akan mempertahankan angka kepemilikan rumah pada tingkat saat ini.

Laporan tersebut memperkirakan kepemilikan rumah di antara usia 25 hingga 55 tahun akan menurun menjadi sekitar 50 persen pada tahun 2040.

Ahli ekonomi independen Nicki Hutley mengatakan saat ini ada transfer kekayaan dari orang tua yang memiliki rumah kepada anaknya.

"Tidak ada keraguan sama sekali bahwa 'bank ibu dan ayah' menyebabkan ketidaksetaraan antar generasi," kata Nicki.

 "Ada begitu banyak warga yang tidak ada cukup uang untuk masa pensiunnya, apalagi untuk membantu anak-anak mereka. Hanya segelintir orang yang kaya membantu lainnya yang sedikit jumlahnya."

Mengapa beli rumah di Australia lebih sulit dari sebelumnya?

Kaum muda milenial berpendapat melonjaknya harga rumah membuat menabung untuk uang muka adalah hal yang sulit.

Sudah hampir berusia 40 tahun belum memiliki rumah? Di Australia semakin banyak warga yang mengalaminya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News