Hampir Dua Pertiga Warga di Australia Merasa Punya Rumah Tak Lagi Jadi Pilihan Bagi Anak-anak Muda

Hampir Dua Pertiga Warga di Australia Merasa Punya Rumah Tak Lagi Jadi Pilihan Bagi Anak-anak Muda
Keluarga Green sudah mencoba menabung sampai sepuluh tahun, tapi masih belum bisa mampu beli rumah. (ABC News: Peter Drought)

Peneliti soal keterjangkauan perumahan, Rachel Ong ViforJ setuju dengan pendapat ini.

"Misalnya, tiga atau empat dekade yang lalu, rasio harga rumah terhadap gaji berada di sekitar 3,5," kata Profesor Rachel dari Curtin University ini.

Sekarang, Profesor Rachel mengatakan harga rumah sekitar enam kali lipat dari gaji, bahkan di Sydney rasionya bisa mencapai delapan kali lipat.

 "Tentunya menjadi lebih mudah untuk melakukan cicilan rumah. Suku bunga sangat rendah, jadi kebanyakan orang berpikir lebih baik membeli daripada menyewa," kata Nicki.

"Tapi tantangan yang paling besar.... adalah mengumpulkan uang untuk uang muka."

Dengan harga rumah rata-rata di Sydney yang lebih dari AU$1 juta, Nicki memperkirakan bahkan untuk dapat punya uang muka 10 persen dari harga rumah saja butuh waktu sepuluh tahun menabungnya bagi orang-orang bergaji biasa.

Di Melbourne, mimpi Stephen untuk beli rumah tertunda, mereka baru saja menandatangani kontrak baru sewa rumah.

Mereka akan menyewa rumah lagi sampai tahun depan, sebelum menilai kondisi selanjutnya.

Sudah hampir berusia 40 tahun belum memiliki rumah? Di Australia semakin banyak warga yang mengalaminya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News