Hampir Punah, Kemendikburistek Lakukan Revitalisasi Bahasa Daerah NTB
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merevitalisasi bahasa daerah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ini sebagai implementasi atas kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-17 tentang Revitalisasi Bahasa Daerah.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek E. Aminudin Aziz, mengatakan kepunahan bahasa terjadi terutama karena para penuturnya tidak lagi menggunakan dan/atau mewariskan bahasa tersebut kepada generasi berikutnya.
Menurutnya, bahasa akan hidup jika selalu digunakan dan revitalisasi dilakukan untuk menghambat agar bahasa daerah tidak punah.
“Oleh karena itu, prinsip kami pada revitalisasi bahasa kali ini adalah bagaimana bahasa daerah itu dapat dipakai secara meluas oleh semua penutur bahasa itu, terutama generasi mudanya,” ujarnya, Sabtu (19/6).
Aminudin Aziz meyakini, pentingnya kecintaan terhadap bahasa daerah ditanamkan kepada generasi muda adalah agar di masa depan ada yang melestarikan kekayaan bahasa daerah tersebut.
Oleh karena itu, upaya revitalisasi bahasa daerah ini melibatkan semua unsur antara lain pemerintah sebagai fasilitator. Kemudian, masyarakat sebagai penutur dan penggunanya, pegiat dan sekolah yang ikut andil dalam memberikan pembelajaran bahasa daerah.
Selain itu, dengan pemanfaatan media untuk memublikasikan program revitalisasi bahasa daerah.
Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek E. Aminudin Aziz mengatakan bahasa NTB harus direvitalisasi karena hampir punah
- Polisi Tangkap Buronan Asal Bima NTB
- 3 Cagub NTB Ungkap Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Guru Honorer
- Kurang Bayar Gaji PPPK Sudah Dibereskan, Alhamdulillah
- Satu Dekade, Kemendikbudristek Sebut Pembangunan Pendidikan Makin Berdampak & Bermanfaat
- KPK dan DLHK Tertibkan Tambang Emas Ilegal di Lombok Barat
- Resmikan Smelter Tembaga, Jokowi: Kebutuhan Produk Harus Bergantung pada Indonesia