Hampir Semua Perusahaan Migas Dunia Merugi
Dengan kemampuan seperti itu pula, Pertamina bisa menjaga komitmen dengan tidak melakukan PHK. Padahal, banyak perusahaan lain dan bahkan BUMN yang memutus hubungan kerja dengan karyawan.
Kebijakan Pertamina tersebut, jelas Abra, juga membuat perusahaan lain yang terkait dengan bisnis Pertamina untuk tetap eksis dan mempertahankan karyawan mereka.
“Ini yang sangat kami apresiasi,” pujinya.
Pukulan lain, adalah harga minyak dunia di semester pertama yang turun drastis. Kondisi demikian, menurut Abra, menyebabkan pendapatan Pertamina sangat tertekan.
“Padahal, sebetulnya 80 persen profit Pertamina adalah dari sektor hulu. Inilah yang menyebabkan tekanan kepada Pertamina begitu terasa. Dan karena 80 persen profit dari hulu, sedangkan harga jatuh lebih dari separuhnya dibanding tahun lalu, maka tidak bisa membandingkan kinerja semester pertama tahun ini dengan semester pertama lalu karena kondisinya jauh berbeda,” jelas Abra.(chi/jpnn)
Hampir seluruh perusahaan minyak dan gas dunia mengalami kerugian besar. Bahkan, kerugian tersebut jauh di atas Pertamina, sebesar Rp11 triliun.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Investasi Pertamina Dinilai Penting untuk Kembangkan Bisnis & Jamin Ketahanan Energi Nasional
- Dukung Pertamina Eco Run Fest 2024, PertaLife Insurance Berikan Proteksi untuk Pelari
- Hasil Uji Lab Lemigas Menyatakan Kualitas Pertamax Memenuhi Spesifikasi Dirjen Migas
- Gandeng Investor, Pertamina Umumkan Pemenang Pertamuda Seed and Scale 2024
- Gelar Coastal Clean-Up, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Kumpulkan 5,2 Ton Sampah Anorganik
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing