Hampir Semua Perusahaan Migas Dunia Merugi

Dengan kemampuan seperti itu pula, Pertamina bisa menjaga komitmen dengan tidak melakukan PHK. Padahal, banyak perusahaan lain dan bahkan BUMN yang memutus hubungan kerja dengan karyawan.
Kebijakan Pertamina tersebut, jelas Abra, juga membuat perusahaan lain yang terkait dengan bisnis Pertamina untuk tetap eksis dan mempertahankan karyawan mereka.
“Ini yang sangat kami apresiasi,” pujinya.
Pukulan lain, adalah harga minyak dunia di semester pertama yang turun drastis. Kondisi demikian, menurut Abra, menyebabkan pendapatan Pertamina sangat tertekan.
“Padahal, sebetulnya 80 persen profit Pertamina adalah dari sektor hulu. Inilah yang menyebabkan tekanan kepada Pertamina begitu terasa. Dan karena 80 persen profit dari hulu, sedangkan harga jatuh lebih dari separuhnya dibanding tahun lalu, maka tidak bisa membandingkan kinerja semester pertama tahun ini dengan semester pertama lalu karena kondisinya jauh berbeda,” jelas Abra.(chi/jpnn)
Hampir seluruh perusahaan minyak dan gas dunia mengalami kerugian besar. Bahkan, kerugian tersebut jauh di atas Pertamina, sebesar Rp11 triliun.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Ribuan UMKM Rumah BUMN Selama Januari-Maret 2025
- Hyundai Akan Bangun Stasiun Pengisian Hidrogen di Indonesia, Siap Beroperasi 2027
- Pertamina Gandeng Hyundai Motor Group & Pemprov Jabar Kembangkan Proyek W2H di Bandung
- Pertamina Memperkuat Pengembangan Program Hutan Lestari untuk Target NZE 2060
- Begini Visi dan Misi Iksan Dalam Memajukan Industri Migas Lewat IATMI
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025