Hampir Seperlima Jakarta Terendam

Ada 300 Titik Banjir dan Genangan, Jumlah Pengungsi Melonjak

Hampir Seperlima Jakarta Terendam
TAK TERSELAMATKAN : Sejumlah kendaraan milik warga yang tak sempat terselamatkan karena terendam banjir setinggi 1 meter di perumahan Graha Prima, Tambun Selatan, Minggu (19/1). RISKY/RADAR BEKAS/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Banjir di Jakarta belum menunjukkan tanda-tanda bakal surut dengan cepat. Justru hujan deras membuat tanggul Sungai Ciliwung di kawasan Kota Bambu, Jakarta Pusat, nyaris jebol kemarin.

Pantauan Jawa Pos, ketinggian air Sungai Ciliwung yang mengarah ke Kanal Banjir Barat (KBB) cukup mengkhawatirkan. Ketinggian air tinggal 1 meter dari bibir tanggul. Bahkan, di beberapa titik ketinggian air tinggal 70-80 sentimeter

Kondisi tersebut membuat tanggul di bawah flyover Kota Bambu, Jakarta Pusat, nyaris jebol. Rembesan air mengalir dari sela-sela tumpukan karung pasir.

Lurah Kota Bambu Selatan Primahadi khawatir dengan kondisi tanggul tersebut. "Kalau cuma rembes tidak masalah karena ada pompa. Tapi, kalau sudah jebol, ya wasalam," ujarnya. Pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa selain mengungsikan warga.

Antara perkampungan dan tanggul hanya dibatasi jalan inspeksi sungai selebar 4 meter. Jika tanggul jebol, ratusan rumah di kampung tersebut tenggelam.

Beberapa jembatan gantung yang terdapat di sepanjang sungai nyaris rata dengan air. Jembatan yang menghubungkan Kelurahan Jati Pulo dan Cideng bahkan sudah terendam. Kedua ujung jembatan diberi garis polisi agar tidak dilintasi. Namun, sejumlah warga masih saja nekat berjalan melintasi jembatan tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang datang ke lokasi kemarin siang mengatakan, perbaikan tanggul belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. "Tunggu air surut di Ciliwung dulu, baru bisa dikerjakan," ujar mantan Wali Kota Surakarta itu. Perbaikan akan dilakukan bersama oleh Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Hingga kemarin wilayah Jakarta yang tergenang banjir mencapai 17,73 persen. Itu berarti nyaris seperlima dari ibu kota. Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Wiryatmoko mengatakan, siklus banjir besar lima tahunan, tampaknya, berubah menjadi siklus tahunan. "Kita perlu menyiapkan SK gubernur untuk menaikkan status bencana di DKI menjadi tanggap darurat," kata dia.

JAKARTA - Banjir di Jakarta belum menunjukkan tanda-tanda bakal surut dengan cepat. Justru hujan deras membuat tanggul Sungai Ciliwung di kawasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News