Hampir Tak Berangkat ke Tokyo, Begini Kisah Pelatih Greysia/Apriyani

jpnn.com, JAKARTA - Kepala pelatih Ganda Putri Pelatnas Utama PBSI Eng Hian menceritakan momen saat dia hampir tak bisa berangkat ke Jepang untuk mendampingi pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020.
Eng Hian mengatakan bahwa empat hari sebelum keberangkatan kontingen Indonesia, dia baru mendapatkan informasi untuk bisa ikut ke Kumamoto.
"Kami ke Kumamoto pada 8 Juli, saya baru diinfokan 4 Juli atau empat hari sebelum berangkat," kata Eng Hian dalam seremoni pemberian penghargaan dari PB Djarum, Kamis (19/8).
Saat namanya belum ada di daftar kontingen Indonesia, Eng Hian mengaku sempat merasa bingung untuk menyampaikan hal tersebut kepada Greysia dan Apriyani.
"itu sempat menjadi pergumulan dan ketegangan sedikit karena untuk menyampaikan hal itu kepada Greysia/Apriyani tidak akan mudah," tuturnya.
Pelatih yang akrab disapa Koh Didi itu mengaku pasrah dengan keputusan Komite Olimpiade Nasional (NOC) yang dianggap tidak terlalu memperhitungkan ganda putri.
Meski begitu, dia tidak patah semangat dan terus memberikan dorongan untuk anak asuhnya.
Setelah keberangkatannya ke Jepang menemui titik rerang, Eng Hian mengaku lega bisa mendampingi para atletnya yang kemudian berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Pelatih Kepala Ganda Putri Pelatnas Utama PBSI Eng Hian menceritakan momen saat dia hampir tak bisa berangkat ke Jepang.
- PBSI Coba Komposisi Pemain Senior dan Junior di Sudirman Cup 2025
- Ada Kejutan dalam Skuad Indonesia di Sudirman Cup 2025
- Debut Jafar/Felisha di BAC 2025 Diwarnai Kartu Merah hingga Poin Gratis
- Paceklik Gelar di Awal 2025, PBSI Perketat Seleksi Pemain Pelatnas Cipayung
- Aturan Promosi & Degradasi Diubah, Deretan Pemain Ini Berpotensi Terdepak dari Pelatnas Cipayung
- BWF World Tour: Rapor Merah Bulu Tangkis Indonesia, 7 Turnamen 1 Trofi