Hana Tetap Sekolah, Pilih Tidak Menikah
Selasa, 12 Februari 2013 – 08:17 WIB
Bagaimana ia menuangkan teh dari teko dengan tangannya yang gemulai; tutur katanya yang lembut nan cerdas; dan bagaimana ia melayani tamu yang kebanyakan dari kelas menengah ke atas itu.
"Saya belajar terlebih dahulu karakter tamu yang akan datang. Bagaimana background bisnis mereka. Seperti malam ini, mereka adalah orang dengan duit yang bagus," terangnya sembari mengangguk.
Hana mengaku sejak remaja sudah berkeinginan menjadi geisha. Jauh sebelum tampil secara rutin di Meguro Gajoen, ia belajar pada Akiko, guru geisha-nya di Okiya.
Seperti yang banyak dikisahkan, rumah-rumah geisha atau dalam bahasa Jepang disebut Okiya, membawa gadis-gadis dari keluarga miskin untuk dilatih menjadi geisha.
SEJAK pendudukan AS terhadap Jepang, Geisha menjadi berkonotasi negatif. Meski begitu, di tengah modernitas yang mengepung, Geisha muncul sebagai
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara