Hanafi Rais, Putra Amien Rais, setelah Kalah dalam Pilkada Jogja
Legawa meski Ditangisi Ibu dan Adik
Jumat, 30 September 2011 – 17:01 WIB
Kalkulasi tersebut didapatkan dari konfigurasi partai politik pendukung Hanafi. Selain PAN, pasangan Hanafi Rais-Tri Harjun Ismaji (Fitri) didukung Partai Demokrat, PPP, Gerindra, serta sembilan partai nonparlemen yang tergabung dalam Koalisi Mataram. "Mungkin karena kekuatan doa, sehingga saya tidak terlalu menangisi kekalahan ini," kata putra sulung Amien Rais itu.
Dia juga hanya tertawa kecil ketika perkiraan perolehan suara tim suksesnya ternyata meleset. "Saya dosen politik. Karena itu, saya paham betul bahwa suara legislatif tidak berbanding lurus dalam pilkada. Bisa naik atau turun," kata pengajar di Fisipol UGM yang semasa kampanye nonaktif dari tugasnya mengajar itu.
Dari hasil rekapitulasi KPU Kota Jogja, pasangan Fitri berada di peringkat kedua dengan perolehan 84.122 suara (41,9 persen). Sementara itu, pasangan incumbent, Haryadi Suyuti (sebelumnya wakil wali kota) dan Imam Priyono, memperoleh 97.047 suara (48,3 persen). Urutan ketiga ditempati Zuhrif Hudaya-Aulia Reza Bastian (Zulia) yang memperoleh 19.557 suara (9,7 persen).
Hanafi malah mengaku terkejut perolehan suaranya mencapai 42 persen, tidak terlalu jauh dari perolehan suara pasangan pemenang, Haryadi Suyuti-Imam Priyono (Hati) yang mendapat sekitar 48 persen suara. Sebab, dalam polling internal terakhir, dia diprediksi hanya mendapat 30 persen suara pemilih. "Saya kaget juga karena ternyata banyak masyarakat Jogja yang menerima saya," ujar pria 32 tahun tersebut.
Menyandang nama besar sebagai putra tokoh reformasi Amien Rais ternyata belum cukup bagi Ahmad Hanafi Rais untuk memenangi pemilihan wali kota Jogjakarta.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408