Hancur Kita Lae, Rp 2 Miliar Lebih Hangus Begitu Saja
“Tiba-tiba tadi malam itu gembel-gembel diusir-usirin sama petugas dari dalam pasar. Nah setelah itu hampir tidak ada petugas yang kelihatan. Bang Lerry (salah seorang pedagang) melihat langsung lae. Tapi ia nggak curiga. Kebetulan kiosnya di bagian tengah. Anehnya setelah itu, nggak ada petugas yang terlihat. Tapi ada sekitar empat orang tidak dikenal berkeliaran,” katanya.
Lerry, menurut Sinaga, kemudian melanjutkan aktivitasnya menonton siaran langsung pertandingan semi final sepak bola piala Eropa, antara Benfica melawan Juventus. Ia baru merasakan keanehan saat terlihat ada asap di mana-mana. Kemudian berusaha mencari tahu dari mana asap tersebut berasal.
“Yang paling aneh, waktu bang Lerry ke bagian belakang, ia melihat ada satu titik api. Demikian juga waktu berjalan ke bagian kanan dan kiri, terdapat masing-masing titik api juga. Demikian juga waktu ia berjalan ke bagian depan menghadap ke Mall Atrium, ada lagi titik api. Makanya kuat dugaan memang sengaja dibakar,” katanya.
Kecurigaan menurut pria yang telah lima tahun berjualan di Blok 3 ini, karena selama ini dari tiga bagian di Pasar Senen, dua blok di antaranya kini dikelola pihak swasta. Masing-masing di samping kanan dan kiri. Sementara Blok 3 masih ditangani PD Pasar Jaya.
“Selama ini juga pengelolaan di Blok 3 seperti sudah nggak jelas yang mengelolanya lae. Kita bayar biaya pengelolaan itu juga jumlahnya beda-beda. Nggak ada yang pasti dan diserahkan ke siapa itu juga beda-beda. Tapi waktu dulu itu untuk satu kios itu dihargai Rp 25 juta/tahun,” katanya.
Blok 3 Pasar Senen diketahui terbakar sejak Pukul 04.00 WIB. Menerima informasi sekitar Pukul 04.10 WIB, ratusan pemadam kebakaran dari seluruh wilayah Jakarta dikerahkan dengan melibatkan 52 unit mobil pemadam kebakaran. Baik yang berasal dari Jakarta Pusat 24 unit, Jakarta Timur 10 unit, Jakarta Barat 3 unit, Jakarta Utara 4 unit, Jakarta Selatan 3 unit dan 8 unit dari Bogor.
Demi memadamkan si jago merah, pemadam kebakaran juga mengerahkan 18 unit pompa, 6 quick respon, sebuah mobil ambulans dan memompa langsung air Kali Ciliwung dari samping Markas TNI Angkatan Laut, depan Tugu Tani, Kwitang.
Namun meski telah bekerja sangat maksimal, api hingga Jumat petang belum juga berhasil dipadamkan. Api yang sebelumnya pada Jumat petang terlihat menyisakan bara, tiba-tiba sekitar pukul 18.10 WIB, terlihat kembali membesar.
P SITOMPUL hanya mampu tertunduk lesu, duduk berselonjor di antara genangan air sisa pemadam kebakaran. Tubuh basah kuyup, seakan tidak ia hiraukan.
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408