Hancur Lebur akibat Perang, Warga pun Sebut Kutukan
Minggu, 18 Desember 2011 – 12:14 WIB
Serangan kedua pun diluncurkan AS dua bulan sebelum berlangsung pemilu legislatif pada Januari 2005. Sekitar 2 ribu warga sipil Iraq dan 140 tentara Amerika tewas dalam perang tersebut. Bahkan, perang itu dianggap AS sebagai salah satu yang terdahsyat setelang Perang Vietnam.
Selang tujuh tahun kemudian, sisa-sisa kehancuran itu masih terlihat jelas. Puing-puing sebuah gedung bertingkat yang roboh belum dibersihkan. Lokasi bangunan itu sangat dekat dengan jembatan tempat pekerja (tentara swasta atau bayaran) Blackwater digantung.
Di belakangnya, terdapat sebuah kawasan berlumpur dan bekas pasar yang telah rusak. Bekas-bekas lubang peluru terlihat di sekilingnya. Di pasar yang dalam bahasa Arab disebut souk itu, terdapat sebuah workshop milik seorang penjahit bernama Mohammed Weida.
"(Tentara) Amerika benar-benar telah menghancurkan Fallujah. Kehadiran mereka di sini adalah kutukan bagi kota kami," tutur pria 53 tahun itu sambil berdiri tepat di bawah lubang besar di langit-langit ruangan. "Kami dulu hidup tenang. Karena mereka (tentara Amerika), kondisi kami begitu menyedihkan saat ini," tambahnya.
PERANG Iraq, yang mulai dilancarkan oleh Presiden AS George W. Bush pada 2003, tentu tidak akan pernah hilang dari benak dan ingatan warga Negeri
BERITA TERKAIT
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Tentara Israel Tempatkan Kotak Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Gaza
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8