Handini Wulan Raih Predikat Cumlaude Doktor, Ungkap Aktor Politik dalam Media Cetak
Partisipasi publik dalam proses politik memastikan partisipasi yang tidak dibatasi kekuatan ekonomi atau politik.
"Oleh karena itu, tidak lepas juga dari demokrasi deliberatif, yang menunjukkan suatu keterbukaan dan akses informasi secara menyeluruh kepada hak individu masyarakat dengan partisipasi aktif melalui ruang dialog atau diskusi di ruang publik," jelas Wulan.
Bagi biro pemberitaan DPR RI, lanjut Wulan, sudah semestinya Buletin Parlementaria kembali ke tujuan awal dibentuk.
Sebagai media internal yang mempublikasikan informasi tentang anggota DPR tanpa pilih kasih, dengan mengedepankan sisi jurnalistik yang baik.
Sehingga tidak lagi mengekang jurnalis untuk satu kepentingan yang dimiliki aktor politik tertentu.
Biro pemberitaan DPR juga dapat meniru dan mencontoh sikap dari Bapak Humas Dunia yaitu Ivy Lee. Pendekatan Lee berfokus pada transparasi, kejujuran, dan komunikasi terbuka dengan media.
"Salah satu konsepnya ialah “Pernyataan Dasar” atau “Pernyataan Awal”, yang menekankan pentingnya memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada media untuk menghindari rumor dan spekulasi," pungkasnya. (esy/jpnn)
Handini Wulan meraih predikat Cumlaude Doktor karena mengungkap aktor politik dalam media cetak
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- UIPM Ungkap Sosok Pemberi Gelar Doktor Raffi Ahmad, Bukan Profesor Palsu
- Gelar Doktor Tak Diakui Pemerintah, Raffi Ahmad Bilang Begini
- Penjelasan Terbaru FEB UI soal Polemik Gelar Doktor Bahlil, Oh Ternyata
- Perihal Disertasi Bahlil, Prof Iswandi: Secara Prosedur Pasti Sudah Lewati Tahapan Ujian
- Profesor Teguh Dartanto: Status Gelar Doktor Bahlil Sudah Sesuai Prosedur