Handry Satriago, Memimpin Perusahaan Kelas Dunia dari Kursi Roda
Bos Termuda yang Suka Mengaku Tak Pernah Sakit
Selasa, 01 Februari 2011 – 07:16 WIB

Handry Satriago saat di ruang kerjanya di lantai dasar Gedung Central Park BRI, Sudirman, Jakarta, pada Jumat (28/1) lalu. Foto: Igna Ardiani/Jawa Pos
Dari hasil pemindaian diketahui adanya kanker di tulang belakang. Kanker itu menekan sumsum tulang belakang dan telah mengenai saraf. Melalui operasi, kanker itu dibuang. Tetapi, karena telanjur merusak saraf, kemampuan kakinya tidak bisa kembali seperti semula. Dokter memang tidak mengatakan stadium kanker yang diidap Handry. Yang jelas, kanker itu tergolong kanker getah bening yang sangat ganas dan juga amat mungkin kambuh kembali. Itu memang terjadi. Pada 1994, di bawah lapisan perut kiri Handry tumbuh benjolan besar.
"Saya sedang skripsi waktu itu. Dokter menyarankan saya untuk menuntaskan skripsi sebelum operasi. Sebab, setelah operasi, saya harus menjalani kemoterapi," ujar mahasiswa teladan nasional 1993 itu. Setelah 8 bulan kemoterapi, hingga sekarang kanker tak mengunjungi dia lagi.
Sebenarnya Handry tidak terlalu suka diulik-ulik soal penyakitnya. Namun, begitu menuntaskan promosi doktor dalam bidang ilmu manajemen stratejik di Universitas Indonesia dan waktu bersamaan naik jabatan menjadi presiden GE Indonesia, mau tidak mau, dia harus siap diekspos media. Pertanyaan seputar kursi roda pasti akan muncul juga.
Jauh dari perkiraannya, kisah hidupnya itu banyak mendapat feedback positif. Tak sedikit pembaca yang mengaku terinspirasi. Pemikirannya mulai berubah. "Mungkin ini adalah bagian dari usaha yang harus saya lakukan agar menjadi berguna," ungkap putra tunggal pasangan Djahar Indra danYumalis Indra itu. Dulu Handry berkeyakinan kuat kemampuan kakinya akan kembali lagi. Dia pun rajin menjalani sesi fisioterapi. Kenyataannya, kemampuan kakinya sudah maksimal, hanya mampu berjalan pelan. Lama-lama dia pasrah. Penyandang dua cum laude itu tak merasa menyesal.
Menggantungkan aktivitas pada kursi roda tak menghentikan langkah Handry Satriago mengukir karir hingga ke puncak. Dalam keterbatasan, dia kini menjadi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu