Hanif Thamrin, Anak Payakumbuh yang Bekerja di Manchester City
“Saya seorang Juventini (penggemar Juventus). Jika Juve kalah, seminggu penuh saya menghindari membaca berita bola. Jika Juve menang, sepanjang minggu tak ada yang bisa merusak hari saya. Fakta ini tak perlu ditutupi hanya karena saya bekerja di City. Bahkan kebanyakan manajer di City, bukanlah pendukung The Citizens. Bagaimanapun kami adalah profesional,” ujar Hanif Thamrin, apa adanya.
Saking tergila-gilanya dengan Juventus, saat berlangsung undian grup Liga Champions 2015/2016, Hanif cuma punya satu doa dalam hatinya. Doa Hanif adalah semoga City berada satu grup dengan Juventus. Sehingga saat meliput di Etihad Stadium (stadion Manchester City), Hanif yang punya akses masuk ke stadion tersebut, bisa bertemu dengan Gianluigi Buffon, kapten Juventus yang diidolakanya.
Rupanya, doa Hanif terkabulkan. Dalam liga Champions 2015/2016, Juventus memang satu grup dengan City. Pada 14 September 2015 lalu atau sehari sebelum Juventus melawat ke Etihad Stadium untuk laga pembuka grup, Hanif tidak hanya hanya bertemu dengan Buffon di ruang konfrensi pers. Tapi juga sempat berbincang-bicang dengan kiper kawakan di dunia tersebut.
“Ada tiga orang yang saya idolakan di Juventus. Selain Alesandro del Piero dan Pavel Nedved adalah Buffon. Bertemu Buffon, bagi saya lebih mengesankan. Saya langsung minta selfie dengannya, walau saat itu di Etihad Stadium juga ada Allegri, Andrea Pirlo, Arturo Vidal dan Carlos Tevez,” kenang Hanif.
Nyalakan Indonesia di Inggris
Walau hari-hari lebih banyak dihabiskan meliput Liga Inggris dan Liga Champions. Namun, Hanif Thamrin tetap menaruh perhatian terhadap perkembangan sepakbola Tanah Air. Bahkan, dia mengaku kecewa dengan kesemrawutan sepakbola kita.
Hanif menuturkan, akhir musim 2014/2015 Manchester City yang tidak memenangkan satu gelar pun akibat cedera panjang Aquero dan Vincent Kompany, pernah menjadwalkan tur ke Indonesia. “Saat itu, sudah 95 persen positif City akan tur pra musim ke Tanah Air. Gelora Bung Karno sudah diinspeksi, hotel telah dipesan, bahkan manajemen sudah menginstruksikan saya bersiap-siap ikut dalam tur City jika jadi terbang ke Jakarta,” kata Hanif.
Setelah mengikuti tiga kali meeting persiapan tur ke Jakarta, Hanif mendapat kabar buruk. City batal ke Jakarta. Penyebab utamanya pembekuan PSSI. Hal ini memperumit segala perizinan. Hanif sangat terpukul. Terlebih, sudah hampir setahun jauh dari rumah. Berkesempatan pulang dan terbang bersama tim bertabur bintang, sudah mengiasi angan-angannya.
HANIF Thamrin, anak muda asal Payakumbuh, Sumbar, bekerja di Manchester City: klub sepakbola ternama. Hanif baru saja meluncurkan buku “Pemburu
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara