Hanoman MC
Oleh: Dahlan Iskan
Sang istri juga pekerja keras: jadi penunggu kios di Pasar Atom. Pasangan itu punya tiga anak.
Yang sulung itu saat dinikahkan hampir tamat D3 bidang kesehatan. Adiknyi kuliah di informatika.
Waktu sakit keras itu sang ayah lagi punya proyek: memperbaiki total rumahnya. Jadi rumah bata. Dengan lantai keramik. Dan plafonnya gipsum. Baru bagian depan yang setengah selesai.
Beberapa waktu kemudian anak sulung itu kirim WA ke saya: ibunyi sakit keras - -terkena Covid-19. Tidak bisa berobat di Puskesmas. Tidak ada tempat juga di rumah sakit. Covid lagi ganas-ganasnya. Nafasnyi sesak. Tersengal.
"Posisi ibu di mana?" tanya saya.
"Di kamar belakang," jawabnyi.
Saya tahu kondisi kamar itu –kamar tidur sang ibu. Saya pun minta agar sang ibu dipindah ke kamar depan: ke ruang tamu –yang bisa diubah jadi tempat tidur. Biar ada udara yang masuk.
Sang anak nangis-nangis melihat keadaan sang ibu. Memburuk. Saya tidak bisa ke sana: Covid-19.