Hanoman MC
Oleh: Dahlan Iskan
Ketika saya tiba di lokasi, resepsi baru saja dimulai. Suara gending Jawa mengalun keras. Gendingnya: kebo giro. Tidak terlihat ada gamelan ditabuh. Oh... suara itu dari rekaman.
Yang juga langsung terlihat oleh saya adalah kiprah Hanoman. Yang lagi sibuk loncat sana loncat sini. Bukan main pentingnya kera putih itu di situ. Sang Hanoman punya fungsi ganda: penghibur sekaligus penata gaya.
Sambil berjoget, Hanoman itu selalu memperhatikan apa yang perlu dibenahi.
Misalnya: di acara sungkeman –mengantin harus berlutut di depan orang tua. Hanoman itu sambil berjoget mengarahkan pengantin: harus bagaimana posisi sungkem yang benar –tanpa terasa mengoreksi kesalahan mereka.
Ketika ia lihat ada bagian baju pengantin yang mengsle, Hanoman itu merapikannya. Sambil tetap berjoget. Tanpa terasa ia sedang memperbaiki busana. Tidak pula terasa mengganggu kesopanan.
Ketika ia lihat tidak ada lagi yang perlu dibenahi, Hanoman berjoget di sela-sela kursi tamu: menghibur. Anak-anak menggodanya. Ia meloncat ke sana ke mari seperti kera sungguhan.
Hanoman itu pula yang mewaspadai kalau-kalau ada botol minuman yang jatuh di meja depan pengantin. Ia yang memungut botol itu, merapikannya.
Sang Hanoman ternyata satu paket dengan juru rias pengantin. Dengan adanya Hanoman tukang rias tidak perlu mondar-mandir ke arena pengantin. Yang biasanya terlihat seperti adegan iklan di tengah YouTube.