Hantu Politik Mulai Bergentayangan, Honorer Jadi Sasaran Empuk?

Hantu Politik Mulai Bergentayangan, Honorer Jadi Sasaran Empuk?
Hantu Politik Mulai Bergentayangan, Honorer Jadi Sasaran Empuk? Ilustrasi. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kontes pemilu setiap lima tahun sekali terus berputar membayangi pikiran rakyat Indonesia termasuk honorer.

Pemilu menjadi tumpuan harapan bagi yang mempunyai kepentingan baiki kontestan ataupun pemilih dalam pemilu. 

"Para honorer guru, tenaga kependidikan, tenaga kesehatan, Satpol PP, tenaga administrasi, tenaga teknis lainnya di masa-masa menjelang tahun politik menaruh harapan besar menjadi aparatur sipil negara (ASN)," terang Dendi Nurwega, guru PPKn SMAN 1 Cipatujah Tasikmalaya kepada JPNN.com, Rabu (7/9).

Dia menambahkan harapan para honorer itu sepertinya terbaca oleh para politikus. Mereka seperti hantu politik yang gentayangan menyasar honorer.

Pak Wega, sapaan akrabnya, mengatakan komisi tersebut selalu terjadi setiap kali pemilu. Ada saja program yang digeber untuk menjaring suara honorer.

Wega melanjutkan berbagai cara baik taktik maupun strategi. Cara yang terbilang murah dan gratisan, yakni menawarkan janji-janji politik agar membuat rakyat terutama honorer terkesima dengan harapan-harapan yang membuat pikiran indah membayangkannya. 

"Sebenarnya banyak honorer yang tahu mereka dimanfaatkan para hantu politik. Namun, mereka tidak berdaya untuk menolak, apalagi ada juga yang janjinya ditepati meski hanya sedikit," ucapnya.

Sebenarnya, kata Wega, harapan honorer hanya menjadi ASN. Itu sebabnya setiap kali pemilu mereka selalu mendukung calon yang dirasakan bisa berpihak kepada honorer. 

Honorer dinilai menjadi sasaran empuk para hantu politik yang gencar bergentayangan mendekat pemilu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News