Hantuchova ke Babak Ketiga

Akhirnya, petenis peringkat ke-12 dunia itu kembali memfokuskan diri. ”Saya konsentrasi pada arah bola saya dan menerka bagaimana dia akan mengatasinya. Saya hanya harus melakukannya dengan benar,” ucap petenis kelahiran 23 April 1983 tersebut.

Benar saja. Kendati tertinggal 4-5 akibat sering melakukan unforced error, Hantuchova berhasil menguasai diri. Dia berhasil memaksakan deuce saat terjadi break point untuk Savchuk. Setelah menggagalkan kemenangan lawannya, dia berbalik merebut dua game terakhir. Sebuah forehand cantik ke sisi kanan Savchuk mengakhiri perlawanan petenis 21 tahun itu.

Tentu saja Hantuchova sangat puas dengan penampilannya di babak kedua kemarin (10/9). Itu bisa jadi sinyal bahwa dia siap kembali ke bentuk terbaiknya. Maklum, pada pertengahan tahun ini dia harus bergelut dengan serangkaian cedera yang memaksanya mundur dari berbagai even besar. Tercatat, dia mundur dari Qatar Open karena flu. Sepanjang Mei, giliran kaki kanannya didera cedera. Itu membuat dia mundur dari Roma Terbuka dan Istanbul Cup.

Kendati membaik pada Juni, kondisinya belum seratus persen pulih. Dia hanya mencicipi babak kedua Wimbledon setelah dikalahkan oleh pemain nonunggulan Alisa Kleybanova. Emas Olimpiade Beijing pun belum bisa menjadi miliknya.