Hanura Kritisi Bupati Ngada Karena Blokir Bandara

Hanura Kritisi Bupati Ngada Karena Blokir Bandara
Hanura Kritisi Bupati Ngada Karena Blokir Bandara

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi V DPR, Saleh Husin meyayangkan langkah yang ditempuh Bupati Ngada, Marianus Sae  yang meminta orang suruhannya untuk menduduki bandara Turalelo. Menurutnya, tindakan itu adalah langkah yang keliru.

"Langkah yang ditempuh bupati Ngada NTT dengan menutup bandara adalah langkah yang keliru," kata Saleh dalam pesan singkat, Minggu (22/12). Seharusnya sebagai kepala daerah, Bupati Ngada memberikan contoh yang baik untuk masyarakat.

"Permasalahan tempat duduk (tiket) yang tersedia harusnya bisa dilakukan dengan komunikasi yang baik dengan pihak maskapai (Merpati) tentu mereka bisa mencari jalan keluarnya bukan dengan menutup bandara," kata Saleh.

Ketua DPP Partai Hanura ini menjelaskan, tindakan yang dilakukan Bupati Ngada menunjukkan sebuah arogansi dan tidak dapat dibenarkan sama sekali. Tindakan itu sangat mencoreng dunia penerbangan Indonesia di mata internasional.

Karena itu, Saleh meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan teguran mengenai kejadian itu. "Kemenhub harus memberikan teguran ke pemerintah daerah setempat terkait," kata Saleh.

Seperti diketahui, karena ketinggalan pesawat Merpati yang sekiranya berangkat dari Kupang menuju bandara Turalelo di Soa, Kabupaten Ngada, Bupati Ngada diduga kuat meminta orang suruhannya untuk menduduki bandara Turalelo.

Sekelompok orang pun menduduki lintasan bandara saat pesawat Merpati dari Kupang hendak mendarat sekira pukul 07:30 Wita, Sabtu (21/12). Akibatnya, pesawat MA-60 Merpati tersebut terpaksa kembali ke Kupang dengan membawa 54 penumpang. (gil/jpnn)


JAKARTA - Anggota Komisi V DPR, Saleh Husin meyayangkan langkah yang ditempuh Bupati Ngada, Marianus Sae  yang meminta orang suruhannya untuk


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News