Hanura Minta Pemprov DKI Tak Menzalimi Warga Cipinang Melayu
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura DKI Mohamad Ongen Sangaji meminta Pemprov DKI tidak mengabaikan hak-hak warga mendapatkan fasilitas negara.
Jika, ada persoalan hukum, menurut dia, sangat tak elok warga membayar pajak tetapi mereka enggak dapat fasilitas.
“Anak mau sekolah susah, jalan tak diaspal, lampu penerangan tak ada dan RW masih sementara. Ini namanya kezaliman. Pemprov segera selesaikan,” tegas Ongen dengan nada tinggi.
Ketua Fraksi Hanura DPRD DKI itu menyatakan, ironisnya anak-anak yang ingin sekolah harus dipindahkan ke kampung Makasar, Jakarta Timur. Tentu, jaraknya jauh akan memakan waktu, operasional, dan kebutuhan lainnya.
“Warga hanya minta keadilan. Saya akan perjuangkan ini. Ini merupakan bentuk kezaliman. Saya minta Pemprov DKI peka dan tak diskriminasi,” tandasnya. (dil/jpnn)
Janji Gubernur Anies Baswedan menghapus ketidakadilan di DKI Jakarta belum terealisasi. Hal itu terbukti dari peristiwa yang menimpa warga di Cipinang Melayu
Redaktur & Reporter : Adil
- OSO Optimistis Pramono-Rano Menang di Pilkada Jakarta 2024
- PT JIP & Disdik DKI Kerja Sama Pemanfaatan Gedung untuk Pembangunan Menara Telekomunikasi
- SIG Bersama Pemprov DKI Merevitalisasi Trotoar di Kawasan Kuningan
- Pemprov DKI Jakarta Minta BUMD jadi Agen Pembangunan
- Usut Kasus Korupsi di Pemprov DKI, KPK Periksa Pemilik KJPP Wisnu Junaidi dan Rekan
- Cawako Agung-Markarius Siap Tingkatkan Kesejahteraan RT/RW Pekanbaru, Ini Strateginya