Hanura Paling Berpotensi Tinggalkan Ahok

jpnn.com - JAKARTA - Kubu pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) belakangan ini diterpa isu disintegrasi. Tiga partai politik yang selama ini berada di belakang calon petahana Pilkada DKI 2017 itu disebut-sebut mulai berpikir untuk menarik dukungan.
"Parpol yang mendukung Ahok memang berpotensi untuk menarik dukungannya. Apalagi melihat dinamika politik saat ini," ujar Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi, Senin (19/9).
Menurut mantan juru bicara Presiden Abdurahman Wahid itu, Partai Hanura adalah yang paling berpotensi menarik dukungannya terhadap petahana.
Bukan rahasia lagi bahwa keputusan mendukung Ahok sejak awal sudah ditentang sebagaian kader DPD Hanura DKI.
"Untuk Hanura DKI saya melihat juga di tingkat bawah dukungannya tidak solid. Tidak tertutup kemungkinan Pak Wiranto setelah melihat sejumlah kalkulasi politik nanti akan menarik dukungannya buat petahana," jelas Adhie.
Meski begitu, lanjutnya, kebersamaan partai-partai pendukung Ahok sebenarnya sangat bergantung pada keputusan PDIP sebagai partai terbesar di ibu kota.
Menurut Adhie, jika PDIP jadi mengusung Ahok, maka Golkar, NasDem dan Hanura dipastikan tak akan loncat gerbong.
"Sebaliknya, kalau PDIP nantinya malah mengusung kandidat selain Ahok, kemungkinan Hanura menarik dukungan dapat saja terjadi," tutur Adhie. (dai/dil/jpnn)
JAKARTA - Kubu pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) belakangan ini diterpa isu disintegrasi. Tiga partai politik yang selama ini
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Irving Siap Cabut Gugatan PSU Pilkada Siak yang Diajukan Wakilnya di Sidang Perdana
- Hari Kartini, Widya Desak Pemulihan Hak Perempuan eks Pemain Sirkus yang Dieksploitasi