Hanya 13 Perusahaan Kantongi Izin ekspor Tambang
Sabtu, 23 Juni 2012 – 10:01 WIB
Saat ini, harga nikel-yang merupakan bahan baku penguat stainless steel pada produk rumah tangga hingga tangki avtur pesawat-diproyeksi mengalami peningkatkan yang signifikan. Diprediksi ada kenaikan mencapai 18 persen dari rata-rata USD 20 ribu per metric ton pada kuartal ke empat 2012 mendatang.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan Jepang, Negeri Sakura tersebut mengimpor 3,65 juta ton bijih nikel pada 2011. Sementara Indonesia menyuplai sebesar 1,95 juta ton, atau sebesar 53 persennya. Berikutnya, Jepang juga mengimpor bijih nikel dari New Caledonia (27 persen), dan Filiphina (19 persen). (gal/kim)
JAKARTA - Upaya menekan ekspor barang tambang mentah terus bergulir. Satu per satu perusahaan tambang pun mengajukan izin ekspor tambang. Hingga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru