Hanya 26 Persen Warga Miskin Nikmati Subsidi Listrik

Biasanya, mereka menggunakan dua meteran dalam satu rumah.
”Kasus seperti ini tidak akan terdeteksi jika tidak disurvei langsung,” imbuhnya.
Selain itu, TNP2K banyak mendapati warga miskin yang masih menggunakan listrik berdaya 1300 VA, bahkan lebih dari 2200 VA.
”Mereka biasanya dititipi orang tertentu untuk menjaga rumah. Padahal, rumah tersebut berdaya tinggi,” ujar Rajesh.
Dia menyatakan, warga miskin tersebut masih bisa mendapatkan subsidi dengan mengadu kepada PLN agar daya listriknya diturunkan.
”Meskipun masuk dalam data terpadu kami, mereka tidak akan mendapatkan subsidi karena daya yang digunakan masih tinggi,” tambahnya.
Berbagai kondisi lapangan tersebut membuat data antara PLN dan TNP2K masih belum cocok.
Karena itulah, Rajesh dan pihaknya akan terus melakukan survei agar data benar-benar akurat.
- Pertama di Indonesia, Pertamina NRE Manfaatkan AI untuk Memastikan Keandalan PLTS
- Peringati Hari Bumi, Telkom Dukung Pelestarian Lingkungan Lewat Energi Terbarukan
- Herman Deru Resmi Menyalakan Listrik PLN di Lima Desa di Keluang Muba
- Pria di Ogan Ilir Tersengat Listrik saat Membongkar Tenda, Begini Kondisinya
- Manfaatkan Digitalisasi, PLN IP Sukses Jaga Keandalan Pasokan Listrik Selama Libur Lebaran
- Dirut PLN IP Apresiasi Ribuan Petugas yang Menjaga Kebutuhan Listrik saat Lebaran