Hanya 4 Dari 89, Yang Layak Jadi Calon Hakim Ad Hoc
Ada Yang Nilainya Merah Sehalaman
Jumat, 28 September 2012 – 07:10 WIB
Lebih lanjut Ridwan menjelaskan kalau pihaknya memang sangat berupaya mendapatkan hakim terbaik. Oleh sebab itu, dalam seleksi kali ini MA melototi cakim yang memiliki integritas paling baik. Bagi institusi pimpinan Hatta Ali itu, urusan kepemimpinan dalam bersidang bisa diajari, sedangkan integritas harus dari orangnya.
Meski tidak mengakui kalau tertangkapnya hakim Tipikor Semarang oleh KPK beberapa waktu lalu, MA sepertinya lebih hati-hati dalam menjaring hakim. Mereka terkesan tidak ingin tertampar dua kali oleh perilaku hakim berintegritas rendah. "Integritas yang kurang baik sudah terlihat dari kesehariannya," jelasnya.
Itulah kenapa panitia seleksi melihat benar bagaimana latar belakang para hakim itu selama ini. Ada juga hakim integritasnya rendah karena melamar jadi hakim ad hoc hanya untuk mencari pekerjaan semata. Makin buruk karena ada beberapa cakim yang kemampuan dibidang hukum tipikor terbatas.
Meski demikian, dia menyangkal kalau pola penyaringan hakim ad hoc lemah. Dia berdalih kalau pola sudah tepat, tinggal para cakimnya saja yang memang integritasnya rendah. Lantas, apakah akan membuka pelamar lagi? Ridwan mengaku belum tahu pasti. Dia hanya membenarkan kalau masih butuh hakim ad hoc lagi.
JAKARTA--Tampaknya, sudah mulai benar-benar sulit mencari hakim yang memiliki integritas untuk memberantas korupsi. Buktinya, lihat saja seleksi
BERITA TERKAIT
- Tinjau Gereja, Pj Gubernur Jakarta Pastikan Natal Berjalan Lancar
- Menko Pratikno dan Stakeholder Tinjau Pelabuhan Merak untuk Pastikan Kelancaran Nataru
- Kemensos dan BKN Gelar Tes Pegawai Disabilitas Netra dengan Sistem Komputer CACT
- Sekjen PDIP Hasto Jadi Tersangka, Pengamat: KPK Harus Beri Penjelasan Terbuka
- Germas PP Minta KPK Proses Bupati di Jateng Ini
- Hasto Jadi Tersangka, Guntur Romli: PDIP Makin Ditekan, Makin Melawan