Hanya Bisa Mengeluh dengan Menulis Lirik Lagu di Dinding

Hanya Bisa Mengeluh dengan Menulis Lirik Lagu di Dinding
Pabrik pembuatan kuali di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur Kabupaten Tangerang menjadi tontonan warga setelah pihak kepolisian berhasil mengungkap penyekapan dan penyiksaan puluhan buruhnya oleh pemilik pabrik. FOTO: M JAKWAN
Para buruh itu rata-rata bekerja dari pukul 06.00 sampai pukul 22.00. Mereka hanya mendapatkan istirahat pada jam makan siang. Waktu tersebut hanya mereka manfaatkan untuk menganjal perut mereka yang kosong dari sejak pagi. Menu makanan para buruh juga seadanya."Menu seadanya seperti nasi, tempe atau tahu dan sayur asem. Itu sehari-hari yang mereka dapatkan," ucap Bambang.

Pendapat yang tak jauh berbeda dikeluarkan oleh Wakil Ketua DPD, Laode Ida. Ia menyatakan kondisi tempat penyekapan para buruh tersebut sungguh memprihatinkan. Bahkan ia menilai, tempat itu terlihat tidak manusiawi.

Karena itu, Laode mempertanyakan kondisi psikologis dari pengusaha pabrik tersebut. Sebab menurutnya, pabrik yang menjadi tempat buruh disekap dan disiksa itu masih bisa dikembangkan lagi menjadi tempat yang lebih layak. "Pekerja diperlakukan tidak manusiawi dalam proses bekerja," kata dia.

Nah, sebelum meninggalkan kamar para buruh, beberapa wartawan yang mengunjungi tempat itu sempat tertarik dengan coret-coretan di tembok tanpa cat itu.

Begitu terungkap, kasus penyekapan puluhan buruh parik perkakas rumah tangga di Tangerang langsung heboh. Mungkin tak ada yang mengira bahwa di sebuah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News