Hanya Bom Peringatan, bukan Membunuh
Rabu, 16 Maret 2011 – 07:06 WIB
Dikatakan sumber tersebut, perancang bom tersebut tampaknya cukup profesional dan jago buat bom. "Dia bisa merancang dan mendesain bom dalam bentuk buku itu menunjukkan tingkatannya cukup jago. Kalau dia mau, bukan hanya tangan saja yang hancur," tambahnya.
Baca Juga:
Selain itu, sumber tersebut mengatakan bahwa soal bom tersebut kini menjadi bahan pembicaraan dan rasan-rasan di kalangan ikhwan. "Karena ini bukan perbuatan kelompok-kelompok yang biasanya menjadi mainstream. Ini perorangan atau membuat kelompok sangat kecil, tampaknya," ucapnya.
Dia juga mengatakan bahwa dari analisa sejumlah ikhwan, bom tersebut identik dengan bom sepeda pancal pada pertengahan 2010 lalu. "Namun, belum jelas hingga kini dari kelompok mana pelakunya," tambahnya.
Hal ini dibenarkan oleh Ali Fauzi, salah satu mantan pentolan Jamaah Islamiyyah. "Melihat dari metode dan sasarannya, pelaku pengeboman ini bukanlah Jamaah Islamiyyah maupun anasir-anasirnya," katanya. Hanya Ali Fauzi mengaku tidak bisa menduga pelakunya dari kelompok mana.
BOM buku yang dikirim ke Ulil Abshar Abdalla diduga bukan bom yang diproyeksikan untuk membunuh. Tapi, hanya untuk melukai. Hal ini diungkapkan oleh
BERITA TERKAIT
- Sudah Ada Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan
- Pernyataan Terbaru Kepala BKN soal PPPK 2024 Tahap 2, Pakai Kata Tolong
- Asrorun Niam Apresiasi Kecepatan Prabowo dalam Realisasi Program Makan Bergizi Gratis
- Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada