Hanya Diwarnai Isu Politik
HIPMI Soal Seratus Hari Duet SBY-Boediono
Kamis, 28 Januari 2010 – 14:23 WIB
BANDAR LAMPUNG - Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa menilai tidak ada tolok ukur yang bisa dipertanggung jawabkan dalam menilai keberhasilan dalam seratus hari duet kepemimpinan SBY-Boediono. "Yang terjadi justru pemerintah hanyut dalam persoalan Bibit-Chandra dan kasus Bank Century," kata Erwin dalam Rapat Kerja Daerah BPD HIPMI Lampung, Kamis (28/1). Erwin menilai, banyak sekali kekurangan yang ditemukan dalam seratus hari kepemimpinan SBY-Boediono. Karena, selama seratus hari itu, pemerintahan ini hanya diisi dengan isu-isu politik hingga berdampak terhadap stabilitas pemerintahan.
Baca Juga:
"Jadi apa yang sudah dikerjakan pemerintahan SBY-Boediono selama seratus hari ini tidak terukur, dan tidak ada alat yang bisa untuk mengukurnya. Karena, menurut saya, 100 hari itu terlalu pendek untuk mengukur kinerja sebuah pemerintahan," kata Erwin seperti dilaporkan Radar Lampung hari ini.
Baca Juga:
Seharusnya, lanjut Erwin, awal pemerintahan SBY-Boediono membuat program-program yang terukur terkait langsung dengan rakyat. Meski begitu, Erwin berharap, dalam lima tahun ke depan, semuanya sudah terukur di semua bidang. Terutama di sektor perekonomian.
BANDAR LAMPUNG - Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa menilai tidak ada tolok ukur yang bisa dipertanggung jawabkan
BERITA TERKAIT
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra
- Endoskopi Spinal, Solusi Minimal Invasif untuk Masalah Tulang Belakang
- Tanam Mangrove di PIK & Kedonganan, B. Braun Indonesia Rogoh Kocek Ratusan Juta Rupiah
- Usut Kasus Korupsi Pencairan Kredit, KPK Periksa Komut BPR Jepara Artha