Hanya Jejali Anak Pengetahuan, Bukan Mengajarkan Karakter
jpnn.com - SUDAH lama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) punya program pendidikan antikorupsi bagi anak usia dini.
Hanya, selama ini publikasinya tidak masif seperti aksi-aksi penindakan yang dilakukan lembaga antirasuah tersebut. Misalnya, operasi tangkap tangan (OTT).
’’Sangat banyak sebenarnya program pencegahan kami yang menyasar anak-anak,’’ ujar Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan kepada Jawa Pos, Jumat (26/8).
Program pencegahan yang mereka buat juga menyesuaikan dengan tingkat usia anak. Misalnya, dongeng dan lagu untuk anak usia dini atau film untuk remaja.
Program-program seperti itu dilaksanakan secara rutin via online maupun offline. Yang online biasanya disampaikan via kanal streaming KPK, sedangkan yang offline lewat gelaran-gelaran festival. Contohnya, festival anak antikorupsi yang digelar setiap tahun.
Dalam festival tersebut, KPK mengundang anak-anak dari berbagai daerah untuk diajak bermain. Dalam permainan-permainan itu, disisipkan pesan-pesan antikorupsi. ’’Kami tanamkan nilai-nilai antikorupsi. Jadi, mereka paham, yang termasuk korupsi itu seperti apa sih,’’ ujarnya.
Menurut Pahala, KPK selama ini melibatkan publik dalam membuat tool-tool pendidikan antikorupsi. Misalnya, melalui gelaran festival film atau lagu. Seperti yang kini tengah berjalan, festival lagu ’’Suarakan Aksimu Lawan Korupsi’’.
Untuk lagu karya pemenang, akan dibuatkan album khusus. ’’Untuk film, kami juga punya banyak dari hasil festival,’’ kata Pahala.
SUDAH lama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) punya program pendidikan antikorupsi bagi anak usia dini. Hanya, selama ini publikasinya tidak masif
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu
- Mendikdasmen Belanja Masalah, Seluruh Guru di Indonesia Wajib Tahu, Ada soal Sertifikasi