Hanya Mbah Dukun Ini yang Bisa Hunus Pedang Bertuah Warisan Datuk Sunan
Datuk Sunan yang terkenal dengan ilmu kanuragannya meninggalkan sepasang pedang kepada keturunannya. Pedang dengan ukuran nyaris satu meter itu tidak sembarangan orang bisa membukanya. Pedang itu hanya mampu dibuka keturunan Datuk Sunan yang memiliki kemampuan supranatural.
Sepasang pedang pusaka itu kini dipegang Dukun Nagari (dukun desa), M Ali. Konon di kampung itu hanya dia yang mampu membuka pedang tersebut. Itupun tidak sembarangan, hanya waktu-waktu tertentu saja bisa dibuka.
“ Tidak sembarangan orang yang bisa buka pedang itu dari sarungnya. Cuman orang tertentu saja,” Kata Rusli Saleh.
Warga Kembang Sri juga masih mempertahankan tradisi Datuk Sunan. Yakni, setiap menyambut tahun baru islam, seluruh warga wajib ikut membaca yasinan dan tahlilan di masjid. Di tengah-tengah warga akan diletakkan air berisi kembang. Air itu lantas dimandikan warga yang dipercata bisa untuk menghindari musibah.
“ Pada satu Muharam kami juga akan makan ketupat ramai-ramai di mesjid. Itu sudah menjadi tradisi nenek moyang kami,” ungkap Rusli Saleh.
Datuk Sunan sendiri dimakamkan di Desa Kembang Sri. Makamnya berdampingan dengan Datuk Jengot dan Moyang Danau. Dari tiga makam itu, makam Datuk Sunan yang paling panjang. Yakni berukuran sekitar empat meter.
“ Datuk Sunan memang orangnya tinggi dan besar, jadi wajar saja makamnya panjang,” kata Hasan tokoh masyarakat Desa Kembang Sri.***
TIDAK sembarang orang bisa menghunus Pedang berusia ratusan tahun itu dari sangkurnya. Hanya orang-orang tertentu yang mampu membukanya. Bagaimana
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408