Hanya Minta Kader Mundur, Bukti SBY tak Tegas

Hanya Minta Kader Mundur, Bukti SBY tak Tegas
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Rapat Korodinasi Nasional Partai Demokrat, Sabtu, (23 Juli 2011) di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Rakornas yang berlangsung 23-24 Juli dengan tema 'Konsolidati, Perbaikan dan Peningkatan Kinerja .Foto: /Mustafa Ramli/Jawa Pos
JAKARTA -- Mantan Sekretaris Jendral Partai Amanat Nasional (PAN) Ikhsanuddin Noorsy menilai, sikap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), baik selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat maupun sebagai presiden, tidak tegas. Dia mencontohkan pada saat SBY berpidato pada Rapar Koordinasi Nasional PD di Sentul International Convention Centre, Sabtu (23/7).

Dalam pidatonya itu, SBY memersilahkan kader mundur dari partai apabila tidak sanggup menjalankan politik bersih, santun dan beretika. "Itu bukti ketidaktegasan SBY. Seharusnya bisa memecat kader yang bermasalah dengan hukum. Tidak mungkin kader itu keluar dengan sendirinya tanpa SBY memecat," kata Ikhsanuddin saat hadir sebagai pembicara seminar dan peluncuran The Indonesian Reform Institute, di Taman Ismail Marzuki, Minggu (24/7).

Menurut dia, pidato di rakornas yang mengajak kader politik santun dan mempersilahkan mundur itu wujud ketidaktegasan SBY yang dipertontonkan kepada publik. "Semestinya harus tegas memecat kader yang tidak disiplin," tegasnya.

Menurut dia, bangsa ini sekarang sudah hilang kepercayaannya terhadap pemerintahan. "Bangsa kehilangan pegangan terhadap pimpinan," tegasnya.

JAKARTA -- Mantan Sekretaris Jendral Partai Amanat Nasional (PAN) Ikhsanuddin Noorsy menilai, sikap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), baik selaku Ketua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News