Hanya Separoh Guru di Perbatasan Terima Tunjangan
Jumat, 25 November 2011 – 22:26 WIB
“Kami akan mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan untuk membangun SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan sekolah satu atap yang berasrama di perbatasan,” katanya. Hal ini untuk memudahkan akses siswa maupun guru ke sekolah.
Selain itu, menurut Zulfadhli, Fraksi Golkar akan mengusulkan resentralisasi guru ke pusat agar memudahkan kontrol, pendataan, dan kelancaran tunjangan. Selama ini, pemerintah mencairkan dana tunjangan berdasarkan database dari Dinas Pendidikan (Disdik) provinsi. Tapi, ternyata data tersebut bermasalah karena kurang valid.
Anggota Komisi X dari Dapil Kaltim, Hetifah menegaskan perlunya pemerintah memperbaiki desain program untuk perbatasan. “Ini tidak bisa ditunda lagi. Pemerintah harus mendesain ulang program dan melakukan validasi data,” katanya.
Keterlibatan kementerian lain seperti Kementerian PU juga harus ditingkatkan dalam pembangunan perbatasan. Seperti diketahui, untuk membangun satu ruang kelas di perbatasan bisa berkali-kali lipat dana yang diperlukan dibanding pembangunan di kota. (wan/jpnn)
JAKARTA – Tunjangan khusus bagi guru-guru yang bertugas di daerah perbatasan dan terpencil malah menimbulkan gejolak sosial. Pasalnya, karena
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut