Hanya Shock Sesaat
Selasa, 03 Mei 2011 – 09:00 WIB
Apalagi, menurut dia, jaringan terorisme di Indonesia sudah terbangun sedemikian rupa. "Ini barisan sakit hati yang terpinggirkan dan termarginalkan, terus dapat ideologi berani mati," ujarnya. Kondisi ini kian diperparah dengan lemahnya peran pemerintah dalam merespon gejala radikalisasi. "Karena pemerintah rapuh, ini semakin merajalela," kata Buya Syafii.
Baca Juga:
Dia menambahkan ideologi teror yang dipraktekkan Osama sangat berbahaya, karena orang awam akan menganggap Islam identik dengan terorisme. "Ironisnya, Osama ini sesungguhnya bukan orang baru bagi AS. Dulu dia malah berkongsi dagang dengan AS. Terus ada perbedaan konsep, kongsi pecah, jadi musuh," ujarnya.
Buya Syafii juga mengkritisi arogansi hegemoni AS. Menurut dia secara personal, sosok mantan Presiden AS George W.Bush yang mencetuskan perang melawan terorisme pasca peristiwa 11 September 2001 tak ada bedanya dengan Osama.
"Keduanya sama -sama fundamentalis. Jadi, yang berkelahi itu sebenarnya fundamentalis kristen dengan fundamentalis islam. Nah, ini semuanya mengacau dunia," tandas Buya Syafii.
JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Ahmad Syafii Maarif percaya kematian Osama Bin Laden ikut memukul psikologis para pentolan jaringan
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas