Hanya Urus Angka Kredit Guru, tak Pernah Sentuh Perilaku
Senin, 26 November 2012 – 17:09 WIB
JAKARTA - Peringatan Hari Guru ke-67 dimanfaatkan Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk menyampaikan sejumlah kritik terhadap kebijakan pemerintah dalam upayanya menggenjot kinerja guru. Sulistyo mencontohkan, saat ini yang dihargai dalam angka kredit maupun kepentingan kepegawaian hanya mengajar, yakni tatap muka minimal 24 jam dan maksimal 40 jam, sehingga tugas utama lain tidak mendapat perhatian.
Ketua PB PGRI, Sulistyo, mengatakan, upaya mewujudkan guru yang profesional penting dilakukan mengingat guru memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, hingga mengevaluasi peserta didik. Peningkatan kompetensi menjadi sangat mendesak karena hanya dengan cara itu kinerja dan profesionalitas guru bisa ditingkatkan.
"Kompetensi guru ini harus dilakukan secara proporsional. Jangan hanya pengetahuan, tapi juga keterampilan dan perilakunya. Jangan hanya pedagogik dan profesional, tapi juga kepribadian dan sosialnya," kata Sulistyo, dalam konferensi pers di kantornya, Senin (26/11).
Baca Juga:
JAKARTA - Peringatan Hari Guru ke-67 dimanfaatkan Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk menyampaikan sejumlah kritik terhadap
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan