Haposan Tantang Kejagung
Tuding Gayus tak Bisa Pertanggungjawabkan Uang Rp25 M
Jumat, 29 Oktober 2010 – 15:07 WIB
JAKARTA - Haposan Hutagalung mengaku tak takut dirinya dilaporkan oleh Kejaksaan Agung ke Bareskrim Mabes Polri. Termasuk laporan dengan tuduhan memalsukan surat rencana tuntutan (rentut) untuk Gayus Tambunan. Pria yang kesehariannya sebagai pengacara itu, justru balik menuduh pengakuan Gayus sengaja dimunculkan karena bekas pegawai pajak ini tak mampu mempertanggungjawabkan uang Rp25 miliar. Dengan nada menyindir, Haposan mengatakan tuduhan Gayus, yang kemudian ditindaklanjuti JAM Was Kejagung, diambil dari keranjang sampah. "Dia curi dari mana, dia yang tahu. Jangan tanya kita. Silakan laporkan, itu bagus. Kita dukung supaya terungkap, kita nggak pernah takut. Duapuluh kali dilaporkan (oleh Gayus dan Kejagung), kita tak pernah takut," tantang Haposan. (pra/jpnn)
"Saya tidak pernah tahu soal rentut begituan, tak pernah tahu. Janggal dan kental rekayasa, baru sekarang dimunculkan Gayus. Padahal dulu sebenarnya bisa mulai dari Bareskrim. Ini dugaan saya, mungkin karena dia (Gayus) tak mampu mempertanggungjawabkan yang Rp25 miliar. Kita nggak pernah takut sama begituan (dilaporkan ke polisi). Ini saya lihat ada kelicikan," ucap Haposan, kepada wartawan selepas sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (29/10).
Baca Juga:
Versi Gayus, uang Rp25 miliar diminta Haposan untuk dibagikan ke sejumlah aparat yang mengurus kasus pemblokiran rekening hasil penampungan penyelewengan pajak. Sebanyak Rp 5 miliar untuk jaksa, hakim Pengadilan Negeri Tangerang (tempat dimana Gayus disidang awal 2010 untuk kasus penggelapan) juga Rp 5 miliar, kepolisian Rp 5 miliar, pengacara Rp 5 miliar, dan Gayus sendiri Rp 5 miliar. Baru setelah dirinya jadi pesakitan, Gayus tahu tak satupun aparat menerima uang yang disebutkan Haposan.
Baca Juga:
JAKARTA - Haposan Hutagalung mengaku tak takut dirinya dilaporkan oleh Kejaksaan Agung ke Bareskrim Mabes Polri. Termasuk laporan dengan tuduhan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tim Gabungan Siap Amankan 335 Gereja saat Perayaan Natal di Bali
- Puncak Kenaikan Penumpang di Terminal Amplas Diprediksi Pada 22 Desember 2024
- Nataru 2024/2025, ASDP Bersama Stakeholder Optimalkan Kelancaran Lintas Merak-Bakauheni
- Info Terkini dari AKP Aji Rizndi Nugroho Soal Kasus Penganiayaan Satpam Kebun Raya Bogor
- Festival Seni Budaya Bakrie Kembali Hadir: Persembahkan 14 Tradisi Pernikahan Nusantara
- JAMAN Dukung Usul Prabowo Terkait Pelaksanaan Pilkada Melalui DPRD