Happy Salma Tak Ragu Jadi PSK
Kamis, 06 Januari 2011 – 03:03 WIB

Happy Salma Tak Ragu Jadi PSK
TIDAK ada kata jaim bagi Happy Salma. Demi totalitas di dunia akting, peran sebagai pekerja seks komersial (PSK) pun dilahapnya. Setelah bermain apik sebagai pelacur di film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita, istri Tjokorda Bagus itu kembali berakting untuk peran serupa di sinteron miniseri Abah besutan Hanung Bramantyo. Tidak takut dicap jelek? "Oh, enggak sama sekali," tegasnya. Pasalnya, profesi PSK itu hanya disandangnya di sinetron. Happy juga meyakini, Hanung tidak akan memunculkan tokoh-tokoh dan membuat cerita tanpa dipikirkan secara matang. "Untuk peran ini, pasti ada sesuatu hal yang ingin disampaikan, ada pesannya," ujar Happy.
Happy sadar bahwa profesi PSK dipandang rendah oleh masyarakat. Namun, dia tak butuh banyak pertimbangan untuk menerima peran PSK lagi di sinteron miniseri Abah. Menurut dia, kehidupan para pelacur nyata ada dan sudah menjadi realitas sosial dimana pun. "Ada orang-orang yang frustrasi dengan kehidupannya sehingga memilih suatu profesi yang didiskreditkan banyak orang," ujar Happy di Jakarta kemarin (5/1).
Baca Juga:
Meski sudah mengantongi pengalaman, perempuan berambut panjang itu mengatakan bahwa berperan PSK di sinetron Abah tetap punya tantangan sendiri. Sebab, kesulitan akting yang disodorkan juga tidak sama. "Walaupun sama-sama jadi pelacur, tetapi caranya beda, body language-nya juga beda," tegas artis kelahiran Sukabumi tersebut.
Baca Juga:
TIDAK ada kata jaim bagi Happy Salma. Demi totalitas di dunia akting, peran sebagai pekerja seks komersial (PSK) pun dilahapnya. Setelah bermain
BERITA TERKAIT
- Ridwan Kamil Bantah Kenal Lisa Mariana secara Personal
- Wow, Rose BLACKPINK Masuk Daftar 100 Tokoh Paling Berpengaruh 2025 TIME
- Revelino Mengaku Ayah Biologis Anak Lisa Mariana, Begini Respons Pihak Ridwan Kamil
- Terungkap, Ini Alasan Ridwan Kamil Baru Melaporkan Lisa Mariana ke Polisi
- Disebut Sebagai Istri Durhaka, Paula Verhoeven: Saya Manusia Biasa...
- Inul Daratista Ungkap Kenangan dan Pesan Tidak Terlupakan dari Titiek Puspa