Hapus Pengawas Independen SMP
Dominasi Peran Perguruan Tinggi di Unas 2011
Rabu, 05 Januari 2011 – 05:39 WIB

Hapus Pengawas Independen SMP
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) telah merampungkan penjadwalan Ujian Nasional (Unas) 2010-2011. Saat ini, kementerian yang berselogan Tut Wuri Handayani itu menggodok prosedur operasional standar (POS). Secara umum tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun lalu. Selain penilaian, perubahan ada pada sistem pengawasannya. Pengukuhan peran perguruan tinggi selanjutnya ada di aspek distribusi soal. Mansyur menerangkan, perjalanan naskah soal mulai dari Balitbang Kemendiknas sudah diawasi perguruan tinggi negeri. Selanjutnya PTN juga terlibat dalam pengawasan perjalanan naskan ke daerah hingga masuk proses percetakan. Kemendiknas tetap menggaransi meminimalisir kasus naskah unas bocor. "Pokoknya peserta unas harus konsentrasi belajar," kata dia.
Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendiknas Mansyur Ramli menjelaskan, secara umum pembahasan POS sama dengan tahun lalu. Aspek yang paling ditekankan dalam pembahasan adalah, optimalisasi peran perguruan tinggi setempat untuk mengawal unas. "Lebih jelasnya setelah pembahasan selesai besok (hari ini, red)," kata dia. Selain mengatur persoalan teknis, POS juga menjadi acuan pembuatan soal.
Meskipun belum merampungkan pembahasan, Mansyur mengatakan beberapa ketentuan baru dalam POS Unas 2010. Yaitu penghapusan pengawas independen di tingkap SMP dan sederajat. Dia beralasan, keberadaan pengawas independet tidak efektif. "Kami lebih memberi wewenang perguruan tinggi negeri," kata dia. Selain itu, Kemendiknas juga mengoptimalkan guru-guru di daerah setempat untuk turun melakukan pengawasan.
Baca Juga:
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) telah merampungkan penjadwalan Ujian Nasional (Unas) 2010-2011. Saat ini, kementerian yang
BERITA TERKAIT
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025