Hapus Stigma Rasial, Supir Taksi Sikh di Darwin Sediakan Makanan Gratis
Kamis, 02 April 2015 – 00:01 WIB

Hapus Stigma Rasial, Supir Taksi Sikh di Darwin Sediakan Makanan Gratis
Seorang supir taksi pendatang asal India mengubah perlakuan rasis yang diterimanya dengan memberikan makanan cuma-cuma kepada orang miskin, lapar dan tunawisma di Darwin.
Baca Juga:
Tejinder Singh dan tiga anggota keluarganya setiap hari menabung $1 agar dapat digunakan pada Hari Minggu setiap bulannya untuk menyumbangkan berkilo-kilo nasi dan sayuran dari mobil van mereka kepada tuna wisma. "Ketika saya melihat tunawisma, saya berhenti dan bertanya 'Anda butuh makan?'," kata Singh kepada ABC Darwin. Singhs adalah pendatang dari Punjab, sebuah kawasan di India yang dikenal sebagai daerah kelahiran Agama Sikh. Pada siang hari, Singh bekerja sebagai mekanik pendingin ruangan dengan menggunakan visa pendatang terampil, sementara pada malam hari dia mengelilingi Kota Darwin sebagai supir taksi. Singh seringkali mendapatkan perlakuan rasis dari pengguna taksinya hanya karena topi turban hitam yang dikenakan sebagai identitas agamanya. Pada tahun 2012, Singh membawa seorang konsumen yang bertanya dimana anaknya bersekolah di Darwin. Setelah dijawabnya, orang itu mengatakan dirinya tidak keberatan anaknya menimba ilmu disekolah yang sama dengan anak-anaknya Singh, karena Singh tampak tidak mungkin akan membom sekolah yang dihadiri anaknya sendiri. Tak lama setelah itu, Singh memutuskan untuk meluncurkan proyek van makanan bagi warga yang kelaparan di Darwin, dengan tujuan membantu masyarakat agar tidak terlalu takut melihat sorban yang dikenakannya. "Agama kami mengatakan 10 persen dari pendapatan kita harus diberikan kepada yang membutuhkan, orang miskin dan orang yang butuh bantuan, tidak peduli apapun agama yang dipeluknya," "Saya hanya mencoba menaati agama saya,' Ketika ABC mengunjungi keluarga Singh pada Hari Minggu lalu, Singk baru saja selesai memasak lebih dair 30kg makanan untuk acara amal mingguannya. Dia mengendarai taksinya pada Hari Minggu semalam sebelumnya dan tidak tidur sebelum memasak sayur, nasi di halaman rumahnya. "Dia bekerja sepanjang malam sama sekali," kata isterinya Gurpreet Kaur. "Sangat luar biasa yang dilakukannya. Dia berkendara lebih dari 12 jam pada malam hari kemudian menghabiskan waktu selama 5 jam di sekitar kompor gas." Singh dan anak laki-lakinya yang berusia 14 tahun, Navdeep Singh kemudian memasukan beberapa kotak pendingin makanan ke dalam sebuah van yang dihias khusus untuk acara derma makanan mereka.

Seorang supir taksi pendatang asal India mengubah perlakuan rasis yang diterimanya dengan memberikan makanan cuma-cuma kepada orang miskin, lapar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia