Hapus UN, Jokowi Mendulang Suara Anak Muda dan Guru
jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti menilai program calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menghapus Ujian Nasional (UN) jika jadi presiden akan menguntungkan bagi Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu di pemilu presiden (pilpres) 9 Juli nanti.
Menurut Retno, keuntungan yang didapat Jokowi berupa simpati dari para pemilih pemula dan penyelenggara pendidikan.
"Tekad Jokowi menghapus UN akan mendulang suara banyak di level anak muda dan guru. Banyak anak-anak muda (usia SMA dan Perguruan Tinggi) yang sudah muak dengan UN karena berpotensi merusak mental dan moral bangsa," kata Retno di Jakarta, Rabu (11/6).
Retno mengatakan di berbagai media sosial, generasi muda kerap menyuarakan penolakan terhadap UN karena mereka tidak setuju dengan kebijakan yang sudah dijalankan sejak 2005 itu.
Karena itu, pasangan yang diusung PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI itu bisa meraih simpati pemilih pemula jika konsisten menghapus UN jika mereka terpilih nanti. Terutama JK harus mendukung kebijakan Jokowi meskipun UN lahir saat JK jadi wapres mendampingi presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2004-2009.
"Simak dibanyak media sosial, generasi muda kita sudah muak dengan kebijakan UN. Para pemilih pemula berpotensi memilih Jokowi-JK. Tinggal JK keluarkan statement penegasan bahwa dia juga mendukung kebijakan Jokowi," tutur guru SMA di Jakarta yang vokal menyuarakan penolakan UN.
Retno menambahkan, dalam banyak hal dampak UN justru kontraproduktif dengan tujuan pembelajaran. Sebaliknya, kebijakan UN menuai demoralisasi dan kehancuran pendidikan nasional. Bahkan tidak sedikit siswa yang stres hingga bunuh diri akibat UN.
"Pemerintah Jokowi-JK harus berani mendobrak demoralisasi ini dengan mengevaluasi tujuan dan fungsi UN dengan mendasarkan diri pada ilmu psikometrik yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis," tandasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti menilai program calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menghapus
- Kemenperin Resmikan Ekosistem Solusi Teknologi SFI untuk Akselerasi Industri 4.0
- Mendes Yandri: Dana Desa Boleh Dipakai untuk Kondisi Darurat
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini
- Solutif! Bank Mandiri Bersama RSAB Harapan Kita Perkuat Digitalisasi Sektor Kesehatan
- Hakim Sebut Tuntutan ke Harvey Moeis Terlalu Berat, Kejagung Merespons Begini
- Dukung Kenaikan PPN 12 Persen untuk Barang Mewah, Lokot: Jangan Bebani Rakyat