Harakah Majelis Taklim Deklarasi Setop Kekerasan pada Perempuan-Anak
jpnn.com, JAKARTA - Harakah Majelis Taklim (HMT) menggelar deklarasi setop kekerasan pada perempuan dan anak di Jakarta, Selasa (5/11).
Ketua Pembina Pimpinan Pusat HMT Ida Fauziyah dalam sambutannya menyatakan kekerasan pada perempuan dan anak begitu sering terjadi di Indonesia.
"Hampir setiap hari kita mendengar berita, baik di media online maupun sosial, berita-berita tentang kekerasan pada perempuan dan anak. Data memang ada, tetapi saya pikir data itu ibarat gunung es yang pada kenyataannya mungkin lebih banyak dari itu," kata Ida.
Anggota DPR RI Fraksi PKB itu lantas mengisahkan sejumlah kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak.
Menurutnya, banyak motif dan faktor yang melatarbelakangi dan hal itu harus diantisipasi dengan baik.
"Apakah negara hadir? Ya, negara hadir. Negara membuat Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak, ada juga Komnas Perempuan," lanjutnya.
Namun, jelas Ida, hal itu belum cukup membuat jera siapapun untuk menghentikan aksi kekerasan.
"Dengan kompleksitas budaya geografis tentu kemampuan negara tidak bisa 100 persen menjangkau. Disinilah kami perlu hadir. HMT, majelis-majelis taklim sangat dibutuhkan. Peran ini sangat besar untuk proaktif melakukan upaya mencerdaskan, mendamaikan dan mensejahterakan masyarakat," sambung Ida.
Harakah Majelis Taklim (HMT) menggelar deklarasi stop kekerasan pada perempuan dan anak di Jakarta, Selasa (5/11).
- Ida Fauziyah Luncurkan Buku yang Menginspirasi di Akhir Masa Jabatan, Ini Judulnya
- Menaker Ida Fauziyah Sebut Desmigratif Merupakan Ekosistem Perlindungan Pekerja Migran
- Kemnaker Raih Penghargaan Popular Government Institution 2024 dari The Iconomics
- Menaker Ida Minta Pegawai Tinggalkan Budaya Senioritas, Hierarkis, Feodal, dan Bossy
- Menaker Ida Serukan Pentingnya Dialog Sosial di Konferensi Perburuhan Internasional
- Menaker Ida Fauziyah Bawa Misi Perlindungan Pekerja dan Kesetaraan di ILC ke-112 Jenewa