Harap Penyelesaian lewat Kultural
Senin, 14 Juni 2010 – 08:29 WIB
Saiful melihat, masih ada kesan bahwa salah satu pihak akan ditinggalkan. "Kalau mau islah, itu ya jangan ada yang ditinggal. Kalau ada yang ditinggal, itu berarti tidak islah. Nah, kelihatannya Pak Muhaimin (Muhaimin Iskandar, Red) kan tidak ikut. Itu berarti kan ditinggal," bebernya.
Baca Juga:
Padahal, menurut dia, posisi Muhaimin sangat strategis. Secara de jure juga de facto, kubu Muhaimin yang lahir dari MLB Ancol yang memegang "STNK"-nya PKB. Karena itu, gerakan rekonsiliasi atau semacamnya seyogianya harus diawali dari Muhaimin sebagai ketua umum tanfidz DPP PKB.
Pihak yang mengumpulkan seluruh elemen untuk bersatu juga, mau tidak mau, harus dari Muhaimin. "Sekarang ini seakan dorongan islah hanya bertepuk sebelah tangan," imbuh wakil gubernur Jawa Timur itu.
Pada 10 Juni lalu, Komite Islah mengumpulkan para kiai deklarator PKB dan PKNU di Kantor PW NU Jatim, Surabaya. Di antaranya, KH Muchit Muzadi dan KH Zainuddin Jazuli. Namun, pertemuan deklarasi komitmen islah itu tidak lengkap karena tanpa kehadiran kubu Muhaimin. (dyn/c4)
JAKARTA - Upaya rekonsiliasi struktural di tubuh PKB oleh Komite Islah yang dikomandani Lukman Edy dkk masih menemui jalan gelap. Ketua PB NU Saifullah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Menjelang Muktamar PBB, Bang Ferry Diunggulkan Jadi Ketua Umum
- Jokowi Ucapkan Selamat Ultah ke-52 PDIP, Darmizal: Sikap Terpuji, Patut Jadi Contoh
- Ikhtiar Taruna Merah Putih Memikat Anak Muda Melalui Logo Baru
- DPR Mendukung Pemerintah untuk Tingkatkan Produksi Garam Lokal
- Kembali Terpilih jadi Gubernur Sumsel, Herman Deru Siap Menyukseskan Program MBG
- Absen di Acara HUT ke-52 PDIP di Jakarta, Bambang Pacul Beri Penjelasan, Ternyata