Harapan Baru pada Listrik Sehen

Harapan Baru pada Listrik Sehen
Harapan Baru pada Listrik Sehen
Bagi yang merasa baru sekali ini mendengar nama Tambulaka, baiknya ingat peristiwa Adam Air. Pesawat dengan lebih dari 200 penumpang yang tersesat dan kehilangan arah tersebut akhirnya bisa mendarat di suatu daerah terpencil. Ya Tambulaka itulah yang dimaksud. Waktu itu sang pilot sebenarnya hanya ingin mendarat darurat di pantai pasir putih yang panjang "entah di pulau apa. Tapi, begitu mendekati pantai, terlihatlah ada bandara kecil. Itulah Bandara Tambulaka.

Salah satu desa pengguna Lampu Sehen yang sedang kami promosikan berada di 10 km dari bandara tersebut. Nama Sehen (super ekonomi hemat energi) diciptakan PLN karena sistem itu memang belum ada namanya. Sehen-lah yang mengakhiri riwayat hidup lampu petromaks di desa itu. Dan kelak di seluruh Sumba bahkan di banyak pulau Indonesia.

 

Dengan Lampu Sehen, masing-masing rumah seperti memiliki pembangkit listriknya sendiri-sendiri, memiliki trafonya sendiri-sendiri, dan memiliki jaringan kabelnya sendiri-sendiri. Dengan Sehen, tidak ada lagi lampu mati karena travo meledak, karena kabel penyulang terganggu, atau karena tiang listrik roboh. Dengan Lampu Sehen juga tidak ada pencurian listrik, tidak ada pembaca meter, dan tidak ada tagihan yang salah.

Dengan Lampu Sehen, Desa Karuni langsung berubah. Desa asli dengan budaya Sumba yang unik itu tidak lagi gelap gulita. Rumah-rumahnya tetap rumah panggung dengan dinding kayu dan atap daun rumbia, tapi ada peralatan modern di atas atapnya. Sebuah panel kecil yang kalau siang menyerap tenaga matahari. Tidak perlu baterai khusus karena alat penyimpan listriknya sudah ada di dalam bola lampu itu sendiri.

INILAH perjalanan jauh untuk melihat 100 rumah yang menggunakan Lampu Sehen. Itu adalah listrik tenaga matahari model baru untuk sistem kelistrikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News